Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMENTAN: Dua Pabrik Gula Baru Segera Dibuka

Dua pabrik gula milik swasta akan segera diresmikan menyusul operasional Pabrik Gula (PG) Blora milik PT Gendhis Multi Manis.
Dua pabrik gula milik swasta akan diresmikan menyusul operasional pabrik gula/JIBI
Dua pabrik gula milik swasta akan diresmikan menyusul operasional pabrik gula/JIBI

Bisnis.com, BLORA - Dua pabrik gula milik swasta akan diresmikan menyusul operasional Pabrik Gula (PG) Blora milik PT Gendhis Multi Manis.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir menuturkan untuk mencapai swasembada 5,7 juta ton gula kristal putih, Indonesia revitalisasi 52 PG milik BUMN dan minimal 10 PG baru.

"PG Blora ini harus disambut dengan baik dan semoga memicu investor-investor lain untuk membangun PG baru. Karena ini hanya satu dari 10-15 PG baru yang dibutuhkan untuk mencapai swasembada gula," katanya kepada Bisnis di sela peresmian PG Blora, Rabu (4/6).

Gamal mengatakan pendirian PG baru akan menggenjot efisiensi industri gula nasional yang saat ini berada pada kisaran 70% dengan tingkat rendemen 6%-7%.

"Pabrik baru seperti PG Blora ini efisiensinya minimal 85%, kalau pabrik lama hanya 70%. Rendemen juga bisa 8% karena mesinnya baru," tuturnya.

Dalam waktu dekat, lanjut Gamal, setidaknya ada dua PG baru milik swasta yang akan diresmikan. Dua pabrik tersebut adalah milik PT Kebun Tebu Mas di Lamongan, Jawa Timur dan milik PT Adi Karya Gemilang di Lampung.

"Kapasitasnya hampir sama dengan PG Blora sekitar 10.000 ton cane per day (TCD). Yang di Lamongan itu konsepnya juga plasma dengan petani lokal," ungkapnya.

Adapun rencana ekspansi lahan perkebunan tebu dan pendirian pabrik gula di Indonesia Timur, kata Gamal, masih menunggu peralihan status lahan dari hutan produksi yang dapat dikonversi menjadi hak guna usaha (HGU).

"Di Indonesia Timur ada rencana pembangunan seperti di Sumba dan Merauke, tpai masih menunggu status lahan," imbuhnya.

Berdasarkan taksasi, produksi gula nasional pada 2014 mencapai 2,9 juta ton GKP. Namun, proyeksi tersebut masih perlu dievaluasi mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper