Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Impor Garam US$368.448 dari Vietnam pada Mei

Badan Pusat Statistik Bali mencatat sepanjang Mei 2014, Pulau Dewata ternyata mengimpor garam senilai US$386.448 dari Vietnam.

Bisnis.com, DENPASAR--Badan Pusat Statistik Bali mencatat sepanjang Mei 2014, Pulau Dewata ternyata mengimpor garam senilai US$386.448 dari Vietnam.

Kepala Bidang Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Amirudin menduga impor itu karena lahan produksi garam di Bali sedikit, yakni di daerah Buleleng, dan Karangasem.

Menurutnya, di Karangasem hanya ada 10 rumah tangga yang memproduksi garam. Kondisi tersebut, dia perkirakan, menyebabkan kebutuhan garam industri di Bali tidak tercukupi.

"Bahkan, kami mendapati ada juga garam yang didatangkan dari Sampang, Madura," ujarnya di kantor BPS Bali, Senin (2/6/2014).

Kepala BPS Panusunan Siregar menambahkan, tren impor garam di Bali tidak terjadi pada Mei, tetapi sebelumnya juga pernah dilakukan.

Dia memperkirakan impor terjadi karena produksi garam di Bali masih dilakukan secara tradisional sehingga tidak layak dikonsumsi industri.

Panusunan berharap pemerintah Bali mengoptimalkan potensi bisnis garam karena garis pantai di Pulau Dewata sangat panjang.

Namun, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), potensi produksi garam di beberapa daerah di Bali cukup tinggi.

Seperti di Kabupaten Karangasem, saat ini produksi sudah mencapai 920 ha per tahun, dan Buleleng mencapai 5.855 ton per tahun. Kedua daerah masuk dalam program pemberdayaan usaha rakyat (Pugar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper