Bisnis.com, ATHENA -- Krisis ekonomi yang mendera Yunani membuat pemerintahan negeri itu mencari-cari cara untuk mencari jalan keluar.
Yunani kini mulai menyoroti sektor manufaktur untuk memainkan peran besar dalam usaha pemerintah untuk mengatasi krisis.
Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras meminta usaha manufaktur tradisional seperti makanan dan minuman, bahkan industri telur ikan dan pembuat madu, untuk mulai menggeliat.
Kinerja ekspor Yunani jatuh 0,2% menjadi US$37,5 miliar pada 2013 lalu.
“Perusahaan harus fokus membawa produk pertanian Yunani untuk masuk pasar internasional,” kata Samaras di Athena, Selasa (20/5/2014).
Saat ini, Samaras menilai perusahaan-perusahaan manufaktur tersebut harus melihat pasar yang lebih luas dari sebelumnya.
“Kita harus mendorong perusahaan makanan dan minuman untuk ekspor, layaknya bahan bakar, untuk menolong negara dari 6 tahun resesi,” kata Samaras saat pertemuan dengan insan industri.
Saat ini, 200 perusahaan besar Yunani memimpin produksi dan Yunani memiliki perusahaan kelas menengah yang berpotensi besar terlibat pada rencana Samaras.
Menurut data Panhellenic Eksporters Association, pada 2013 lalu, ekspor produk pertanian Yunani termasuk makanan, minuman, dan minyak sayur meningkat 3,5% menjadi 4,75 miliar Euro.
Ekspor Yunani dipimpin oleh industri minuman, makanan, peralatan industri, dan produk kimia, dengan nilai sekitar 17%.
Ekonomi Yunani terkontraksi, dalam laju paling lambat selama 4 tahun terakhir. Komisi Eropa memprediksi perolehan produk domestik bruto (PDB) Yunani tahun ini akan tumbuh 0,6%.