Bisnis.com, FRANKFURT – Para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memprediksikan European Central Bank (ECB) akan melonggarkan kebijakan moneter setelah Gubernur ECB, Mario Draghi menyampaikan ia siap mengambil tindakan tersebut pada 8 Mei lalu.
Namun Draghi meninggalkan sedikit keraguan, mengingat hingga saat ini ia belum memutuskan langkah-langkah yang berdampak pada pemulihan zona euro secara signifikan.
Hal ini mendorong para investor untuk bersiap dengan penambahan stimulus serta nilai tukar euro yang melemah, dan mempersiapkan diri jika harus menghadapi kekecewaan yang lebih besar.
Setahun yang lalu, Draghi berjanji untuk menyokong pemulihan zona euro melalui tingkat bunga rendah. Bank sentral zona euro tengah dihadapkan dengan pertumbuhan ekonomi yang datar dan inflasi kurang dari setengah yang ditargetkan.
Ini hendaknya mendorong para pengambil kebijakan untuk menerapkan langkah-langkah radikal, misalnya dengan menyasar tingkat deposito negatif untuk pembelian aset.
“Draghi akan mempertaruhkan reputasinya dan mengetatkan euro dengan signifikan, jika ECB tidak mengambil tindakan hingga Juni mendatang,” kata ekonom Rabobank, Elwin de Groot di Utrecht, Senin (19/5/2014).
Survei Bloomberg menunjukkan 47 dari 52 responden sepakat ECB akan melonggarkan kebijakan pada pertemuan pengambil kebijakan di Frankfurt, 5 Juni nanti. Sekitar 88% sepakat Draghi akan menyasar perubahan tingkat suku bunga yang akan diberlakukan mulai Juli.
Prediksi lain yang disimpulkan dari survei Bloomberg terhadap para ekonom yaitu hingga saat ini, para pengambil kebijakan tidak puas dengan perkiraan inflasi dan akan menindaklajutinya.
“Sudah saatnya mengambil tindakan atas kebijakan moneter. Satu-satunya hal yang tidak dapat ditebak oleh pasar adalah mengenai langkah apa yang akan diterapkan ECB bulan depan,” kata ekonom Nibc Bank NV di Den Haag, Duncan de Vries.
Perkiraan ekonom mengenai tindakan yang akan ditetapkan Draghi bulan depan meliputi pemangkasan tingkat suku bunga acuan yang saat ini 0,25%, dan tingkat depositi yang saat ini nol. Sebelumnya, Denmark mengakhiri ‘eskperimen’ kebijakan ini dengan nilai simpanan negatif.
Pekan lalu, survei berbeda menunjukkan para ekonom menyarankan ECB untuk memangkas 10 basis poin tingkat suku bunga acuan ke nilai 0,15%. Kepala ekonom ECB, Peter Praet akan merekomendasikan pemotongan tersebut dan tingkat suku bunga deposito sebesar minus 0,1%.
Selain suku bunga, ekonom memprediksi Draghi akan menahan penyerapan likuiditas yang berasal dari pembelian obligasi era krisis, dan menambahkan sekitar US$233 miliar ke sistem keuangan. Adapula yang meramalkan Draghi akan menambah pinjaman jangka panjang kepada bank, pada jumlah yang sama ia mengharapkan pembelian aset.