Bisnis.com, BERLIN – Uni Eropa kembali menunjukkan itikad untuk menyelesaikan persoalan kesepakatan harga gas antara Rusia dan Ukraina. Menurut Komisioner Energi Uni Eropa, Guenther Oettinger, pekan depan UE, Rusia, dan Ukraina akan melaksanakan 2 pertemuan untuk membahas hal ini.
Oettinger menyampaikan bahwa pihak UE akan melakukan negosiasi antara kedua negara yang beberapa waktu ini berada dalam hubungan tegang.
“Kami merencanakan negosiasi ini akan berakhir pada 1 Juni mendatang. Kami ingin menyelesaikannya dalam 2 pertemuan untuk mencari solusi atas banyak pertanyaan. Pertemuan pertama akan kami laksanakan Senin depan,” kata Oettinger dalam interview salah satu stasiun televisi di Berlin, Senin (19/5/2014).
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnta mendesak pemimpin UE untuk melakukan sesuatu atas krisis ekonomi Ukraina dan menyelesaikan persoalan suplai gas. Rusia mengatakan akan menghentikan ekspor gas jika Kiev gagal membayar untuk suplai pada Juni.
Oettinger menyampaikan UE akan melakukan segala cara agar Ukraina dapat membayar tuntutan tersebut.
Masalah utamanya adalah harga. Ukraina bersikeras mempertahankan harga US$268,5 per 1000 meter kubik gas, sedangkan Rusia tidak merubah penawarannya sebesar US$485.
Ukraina menggantungkan lebih dari setengah kebutuhan gasnya pada Ukraina.
Atas tuntutan harga tersebut, Ukraina menuduh Rusia telah menggunakan persoalan suplai gas untuk ‘menghukum’ Ukraina yang salam ini ingin lepas dari pengaruh Rusia.