Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perekonomian AS: Kepercayaan Diri Konsumen Menurun

Di luar perkiraan, tingkat kepercayaan diri konsumen Amerika Serikat pada Mei ini menurun, setelah selama 9 bulan berada di puncak.
Ilustrasi
Ilustrasi
Bisnis.com, WASHINGTON Di luar perkiraan, tingkat kepercayaan diri konsumen Amerika Serikat pada Mei ini menurun, setelah selama 9 bulan berada di puncak.
 
Kondisi ini menunjukkan ekonomi masyarakat AS yang goyah akibat naiknya harga-harga barang kebutuhan dan bahan bakar.
 
Indeks menurun ke nilai 81,8 dari perolehan 84,1 pada April. Sebelumnya, survei Bloomberg menunjukkan prediksi rata-rata indeks pada Mei adalah 84,5.
 
Harga makanan meningkat dan harga bahan bakar telah mendekati level tertinggi dalam setahun terakhir, menyebabkan konsumen AS menjaga keuangan mereka.
 
Jatuhnya tingkat pengangguran, meningkatnya harga rumah, dan indeks saham yang mendekati rekor mendorong masyarakat AS meningkatkan alokasi belanja hingga 70%.
 
Inflasi meningkat 0,3% pada April tahun ini menyusul harga makanan dan bensin tumbuh signifikan. Nilai ini merupakan yang tertinggi sejak Juni tahun lalu.
 
Kami melihat bahwa terjadi pengembalian atas lompatan pengeluaran besar yang terjadi pada April. Pasar tenaga kerja meningkat, perekonomian membaik pada kuartal kedua, dan kepercayaan diri konsumen mulai kembali, kata analis ekonomi Stone & McCarthy, Terry Sheehan di Princeton, Jumat (18/5/2014).
 
Laporan berbeda juga menunjukkan bahwa tingkat konstruksi rumah melonjak pada April ke level tertinggi sejak November.
 
Menurut data Departemen Perdagangan AS, penjualan rumah meningkat 13,2% ke nilai 1,07 juta pada April.
 
Nilai ini malampaui estimasi 79 ekonom yang disurvei Bloomberg, yaitu rata-rata 980 ribu.
 
Saat ini izin proyek-proyek meningkat, menandakan aktivitas pembangunan akan bergairah dalam beberapa bulan ke depan.
 
Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, kondisi tenaga kerja yang membaik diprediksikan akan mencegah penurunan kepercayaan konsumen di masa akan datang. Seiring dengan membaiknya kondisi tenaga kerja, upah pun meningkat.
 
Optimisme konsumen juga terdorong oleh meningkatnya permintaan mobil. Mobil dan truk terjual hingga tingkat 16 juta per April.
 
Perekonomuan terlihat menunjukkan tren penaikan pada kuartal kedua dan hingga akhir tahun, kata ekonom Ford Motor Co, Emily Kolinski Morris.
 
Di saat yang sama, kenaikan upah melambat. Rata-rata perolehan per jam meningkat 1,9% per April, dalam 12 bulan. Tingkat ini merupakan tingkat terendah year on year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Saeno
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper