Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Staff Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman mengklaim tak ada kerawanan yang beresiko konflik di tiap-tiap daerah di Indonesia pada pelaksanaan pemilu presiden pada Juli mendatang.
Meskipun suasana pada pilpres nantinya akan berbeda dengan pileg, menurutnya tak ada kerawanan signifikan yang patut dikhwatirkan.
"Kalau dari data intel, rasanya tidak ada yang sangat signifikan. Masih dalam batas bisa diatasi oleh kepolisian dengan dibantu oleh TNI," jelas Budiman saat ditemui di Mabes TNI AD, Jakarta, Jumat (16/5/2014).
Sementara itu di pihak kepolisian, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol. Sutarman mengatakan kepolisian telah siap mengamankan pemilu presiden dan telah menyiapkan antisipasi.
"Polri sudah prediksikan pengamanan ini dan kami antisipasi sampai di level kontijensi, hingga berakhir pada pelantikan presiden nanti," jelas Sutarman, Jumat (16/5/2014).
Dia juga mengatakan, dalam tugas pengamanan dan pendistribusian logistik pemilu, apabila kekuatan Polri tak mampu mendorong logistik ke daerah tujuan, pihaknya akan meminta bantuan dari TNI.
Masih sama seperti pemilu legislatif, formasi kendali pengamanan pemilu akan berada di bawah Polri dengan bantuan dari prajurit TNI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
ksad