Bisnis.com, PEKANBARU - Bank Indonesia Riau mewaspadai peningkatan kredit bermasalah di sektor konstruksi. Ada dua kabupaten yang bermasalah dan menjadi salah satu pemicu meningkatnya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sepanjang kuartal I/2014.
Di Kabupaten Indragiri Hulu, tingkat NPL mencapai 8,54% dan di Kabupaten Kampar mencapai 6,38%. Di 10 kabupaten/kota lainnya, rasio kredit bermasalah masih di bawah 3% sehingga secara keseluruhan, pada kuartal I/2014, NPL tercatat 3,32%, atau masih pada angka normal yang ditetapkan BI yaitu 5%.
"Meski penyerapan kredit sektor konstruksi relatif tidak besar, namun pengucurannya relatif tinggi sehingga perbankan perlu mewaspadainya karena peningkatan kredit yang bermasalah meningkat juga," kata Kepala Kantor Bank Indonesia Riau Mahdi Muhammad, Minggu (4/5/2014).
Kinerja perbankan di Riau pada kuartal I/2014 menunjukan pelambatan yang ditandai dengan penurunan penghimpunan dana pihak ketiga maupun pertumbuhan kredit yang rendah.
Jika dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy) , dana yang dihimpun perbankan Riau hanya tumbuh 3,25%. Mahdi mengatakan kondisi ini jelas jauh berbeda jika dibandingkan pertumbuhan kuartal I pada 2012 yang mencapai 21,31%, dan 2013 sebesar 7,29%.