Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Naikkan Batas Pinjaman

Bank Dunia berencana mengubah aturan pemberian pinjaman dana serta menaikkan beberapa fee untuk meningkatkan pemasukan tahunan sekitar 50%.

Bisnis.com, WASHINGTON—Bank Dunia berencana mengubah aturan pemberian pinjaman dana serta menaikkan beberapa fee untuk meningkatkan pemasukan tahunan sekitar 50%.

“Untuk kebutuhan pembangunan di dunia, tentu saja, kemampuan bank sunia masih jauh untuk mengatasinya. Tetapi, kita masih bisa berbuat banyak, dan banyak lagi,” kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam sambutan yang disiapkan untuk Dewan Hubungan Luar Negeri di Washington, Rabu (2/4/2014).

Menurutnya, dalam rangka memenuhi peningkatan permintaan dana, Bank Dunia berharap dapat penyampaian pengetahuan dan solusi ini kepada para kliennya.

Bank Dunia akan memperkuat kemampuan keuangan internal guna meningkatkan pendapatan dan meregangkan modal yang dimiliki.

Kim presiden organisasi internasional yang berbasis di Washington ini juga sedang berusaha untuk melakukan perubahan kelembagaan yang menurutnya telah tumbuh terlalu terfragmentasi dan terlalu berhati-hati dalam mencapai tujuan pengakhiran kemiskinan.

Kim yang juga mantan presiden Dartmouth Collegedi Hanover, mengatakan Bank Dunia ingin meningkatkan pemberian pinjaman, pemberian jaminan dan investasi bank sekitar US$70 miliar per tahun dari US$45 miliar hingga US$50 miliar saat ini. 

Pada saat yang sama, Kim juga mengatakan pihaknya sedang berusaha memangkas biaya pengeluaran tahunan yang mencapai US$400 juta.

Sementara itu, Bank Dunia sendiri telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman mencapai US$52,6 miliar pada tahun fiskal yang berakhir pada 30 Juni.

Agar dapat mencapai target itu, unit pemberi pinjaman Bank Dunia kepada pemerintah berpenghasilan menengah akan merevisi equity-to-loan ratio mereka dengan memperkenalkan jatuh tempo baru dan mengenakan biaya pada dana yang belum dicairkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper