Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI CHINA: Indeks Manufaktur Loyo Lagi

Indeks manufaktur China (PMI) terus melemah hingga ke level 48 selama Maret di tengah perdebatan para petinggi ekonomi kedua terbesar dunia itu untuk memutuskan soal kebijakan stimulus.
 Indeks manufaktur China melemah/Reuters
Indeks manufaktur China melemah/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks manufaktur China (PMI) terus melemah hingga ke level 48 selama Maret di tengah perdebatan para petinggi ekonomi kedua terbesar dunia itu untuk memutuskan soal kebijakan stimulus.

Angka 48 tersebut turun dari 48,5 seberlumnya, menurut HSBC Holdings Plc and Markit Economics sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (1/4/2014). Sebuah indeks terpisah dari pemerintah menyebutkan angka 50,3 setelah sebelumnya angka itu berada di posisi 50,2 pada Februari.

Laporan itu mempertegas apa yang dikatakan Perdana Menteri Li Keqiang pekan lalu yang menyebutkan  kondisi ekonomi negara itu sedang “sulit dan berisiko” pada saat dia mencoba mengontrol lonjakan utang dan polusi yang mengotori sejumlah kota di China. Li mengatakan negara tersebut memiliki kebijakan untuk mendukung pertumbuhan setelah kabinet pemerintahan menyatakan pihaknya akan mempercepat belanja konstruksi.

“Dia memiliki persiapan yang baik untuk menstabilkan pertumbuhan dengan sejumlah kebijakan,” ujar Lu Ting, kepala ekonomi Greater China Bank of America Corp. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (1/4/2014).  

Sementara itu di Jepang, peningkatan pajak penjualan yang dimulai hari ini ditujukan untuk memangkas produk domestik bruto pada triwulan ini. hal itu mengindikasikan bahwa penguatan sentimen di antara perusahaan besar akan berlangsung singkat .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper