Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendudukan Crimea: Putin Siap Tandingi Uni Eropa Dengan Uni Eurasia

Untuk mewujudkan mimpinya mendirikan Uni-Eurasia, Putin kini menaruh harapan besar pada kalangan aristokrat di Asia Tengah, terutama Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev.
Vladimir Putin/Reuters
Vladimir Putin/Reuters

Bisnis.com, ALMATY – Meski harus kehilangan pengaruhnya atas Ukraina, Presiden Vladimir Putin tetap menjalankan niatnya untuk mendirikan Masyarakat Uni Eurasia yang mengikat negara-negara bekas pecahan Uni Soviet.

Untuk mewujudkan mimpinya mendirikan Uni-Eurasia, Putin kini menaruh harapan besar pada kalangan aristokrat di Asia Tengah, terutama Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev.

Langkah Putin menganeksasi Crime membuahkan popularitas dirinya di dalam negeri. Namun, langkah itu juga menggagalkan kemungkinan Ukraina sukarela masuk dalam struktur yang direncanakannya.

“Kehilangan Ukraina, Asia Tengah akan menjadi lebih berharga bagi Moskow dalam mewujudkan rencana integrasinya,” ujar Lilit Gevorgyan, analis IHS Global Insight.

Kazakhsyan merupakan satu dari dua negara eks-Soviet, bersama Belarus, yang bergabung dalam persekutuan bersama Rusia.

Anggota persekutuan ini berencana menandatangani dokumen tahun ini untuk membentuk Persekutuan Ekonomi Eurasia. Pembentukan blok ekonomi regional dalam batas bekas wilayah negara Uni Soviet ini sesungguhnya merupakan perlawanan atas Uni Eropa.

Di saat empat negara lain bekas Republik Soviet di Asia Tengah tidak akan menjadi anggota pendiri organisasi ini, semua tampaknya akan mendekat dalam orbit Moskow yang sedang berupaya merestorasi pengaruhnya di wilayah ini.

Negara-negara di Asia Tengah, yang wilayahnya setara dengan Eropa Barat dan terbentang dari Laut Kaspia hingga China, sejauh ini merespons peristiwa di Ukraina dengan bersikap diam atau memilih berhati-hati untuk tidak melukai Moskow.

Ketidakpercayaan Putin atas gaya politik barat familiar di sejumlah negara seperti Kazakhstan, Tajikistan, Turmenistan dan Uzbekistas. Empat negara ini memberlakukan pemerintahan yang keras terhadap setiap bentuk perbedaan pendapat. Hanya Kyrgystan, yang senantiasa tidak stabil, yang menjalanan demokrasi parlementer.

Presiden Kazakhstan Nazarbayev memiliki hubungan sangat dekat dengan Rusia. Negara terkaya dari 5 negara di kawasan ini memiliki populasi etnis Rusia paling besar. Terkait langkah Putin di Crimea, Nazarbayev menyebut langkah Moskow sebagai bisa dimengerti. Nazarbayev bahkan menyatakan bahwa pembentukan Persekutuan Ekonomi Uni Eurasia akan terus berlanjut.

Meski begitu, ia menegaskan, tidak akan menggadaikan Kazakhstan menjadi negara yang tunduk pada aturan Rusia dan melupakan identitasnya sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper