Bisnis.com, MOSKOW— Fitch Ratings memangkas peringkat kredit Rusia dari stabil menjadi negatif mengindikasikan perlambatan ekonomi Rusia menyusul sanksi yang dijatuhkan oleh Uni Eropa terkait krisis politik Ukraina.
Keputusan Fitch Ratings tersebut mengikuti langkah Standard & Poor’s yang sebelumnya telah merubah outlook Rusia menjadi negatif. Kedua institusi pemeringkat utang dunia tersebut sama menyebutkan ranking utang Rusia berada pada level BBB, peringkat kedua terendah.
“Sanksi ekonomi tersebut akan menyebabkan keengganan bagi Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk meminjamkan dana bagi Rusia. Hal tersebut akan menyebabkan ekonomi Rusia melambat dan sektor swasta juga mengalami kekurangan dukungan dana,”ungkap Fitch rating dalam rilisnya di Moskow, Jumat (21/3/2014).
Fitch Ratings menambahkan krisis Ukraina yang berimbas dengan lepasnya Crimea dari negara bekas jajahan Rusia tersebut akan berisiko memperlambat ekonomi Rusia menjadi 1,3% dan tertundanya investasi.
Sanksi yang dijatuhkan oleh pemimpin Uni Eropa mencakup pembekuan aset dan pelarangan kunjungan ke Rusia. AS juga bergabung dengan keputusan Uni Eropa yang juga menjatuhkan sanksi ekonomi bagi Rusia.
Sekadar informasi, intervensi Rusia yang menyebabkan lepasnya Crimea dari Ukraina memicu peningkatan tensi antara dunia ‘Barat’ dengan Rusia.
Bahkan, Wakil Menteri Ekonomi Rusia Sergei Belyakov mengatakan sebelum AS dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada Rusia, ekonomi negara tersebut telah menunjukkan krisis.
Ruble, mata uang Rusia mencatat pelemahan 0,5% menjadi 42,55 pada Kamis (20/3/2014) terhadap dolar. Secara keseluruhan, ruble terdepresiasi hingga 10% pada tahun ini.
Barack Obama, Presiden Amerika Serikat dijadwalkan melakukan perjalanan ke Eropa untuk mengkonsultasikan sanksi ekonomi dengan Uni Eropa terkait tindakan pelanggaran kedaulatan yang dilakukan Rusia.
Moody’s Investor Service juga menempatkan Rusia pada peringkat Baa1 dengan outlook stabil. Peringkat tersebut merupakan level ketiga terendah dalam investasi.