Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan waktu dua hari kepada Pemprov Riau dan menteri terkait untuk menangani bencana kebakaran yang menyebabkan kabut asap di wilayah tersebut.
SBY berjanji mengambil alih penanganan dan operasi tanggap darurat di Riau jika Pemda Riau tidak mampu mengatasi bencana asap dalam kurun waktu tersebut.
“Jika dalam waktu 1-2 hari ini Pemda Riau dan para menteri tidak bisa mengatasi, kepemimpinan dan pengendalian akan saya ambil alih," kata Presiden melalui akun twitter @SBYudhoyono, Kamis (13/3) malam.
Pemerintah pusat sebelumnya telah mengadakan sidang kabinet pada 27 Februari 2014 tentang kebakaran lahan perkebunan dan hutan di beberapa provinsi di Indonesia, termasuk Riau.
Presiden, dalam rapat tersebut, menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Kehutanan, pemerintah provinsi setempat beserta TNI/Polri untuk menjalankan operasi penanggulangan bencana asap yang telah dirancang.
Namun, kebakaran lahan di Riau semakin parah hingga menyebabkan kota Pekanbaru dan beberapa kota lain di provinsi tersebut diselimuti asap pada taraf berbahaya bagi kesehatan penduduk.
SBY dalam akun twitter-nya mengaku telah kembali menginstruksikan kepada para menteri untuk mengadakan operasi tanggap darurat memanfaatkan semua kapasitas yang tersedia untuk mengatasi bencana asap di Riau.
"Malam ini saya telah instruksikan lagi agar para menteri terkait segera lakukan operasi tanggap darurat, dengan menggunakan semua cara dan alat," kata Presiden.