Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apresiasi Tajam Euro Tekan Kinerja Manufaktur

Setelah berkomitmen untuk memerangi deflasi dan menjaga suku bunga tetap rendah, kali ini European Central Bank (ECB) membidik penguatan euro yang menembus rekor tertinggi sejak 2011.
Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi /Bloomberg
Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi /Bloomberg

Bisnis.com, LONDON—Setelah berkomitmen untuk memerangi deflasi dan menjaga suku bunga tetap rendah, kali ini European Central Bank (ECB) membidik penguatan euro yang menembus rekor tertinggi sejak 2011.

Gubernur ECB Mario Draghi mengatakan penguatan euro sejalan dengan upaya ECB untuk menstabilkan harga. Bahkan, jika penguatan euro dirasa terlalu tinggi, kebijakan moneter yang dilakukan oleh ECB selama 18 bulan terakhir menginsyaratkan suku bunga mampu mengekang apresiasi euro.

Penguatan mata uang euro bisa dibilang merupakan kesuksesan Draghi dalam memperkuat mata uang tunggal yang berlaku di 18 negara setelah sempat didera krisis utang.

Meskipun begitu, produk domestik bruto (PDB) di kawasan tersebut masih dikatakan tumbuh lebih lambat dibandingkan dengan negara maju lainnya. Apalagi, beberapa perusahaan seperti Adidas AG mengemukakan penguatan yang berlebihan terhadap euro menciderai kinerja ekspor.

“Satu-satunya yang tidak dikatakan Draghi adalah penguatan euro cukup brutal. Saya juga mendengar ada beberapa komentar dari otoritas ECB yang menyebut-nyebut penguatan euro telah menjadi perhatian serius,” kata Steven Englander, Kepala Strategi Global 10 Mata Uang Citigroup Inc. di New York, Jumat (14/3/2014).

Penguatan euro telah menjadi perhatian utama para pelaku pasar sehingga menekan euro menjadi US$1,38 dari kenaikan US$1,39 pada Kamis (13/3/2014).

Walaupun melemah, mata uang tunggal di kawasan Euro tersebut telah menikmati awal yang baik selama satu tahun terhadap dolar sejak 2011 yaitu terapresiasi sebanyak 0,8%.

Morgan Stanley and UBS AG mengatakan tren penguatan euro tidak sejalan dengan target ECB untuk memperbaiki kinerja perekonomian yang terjungkal 0,5% tahun lalu dan menggenjot inflasi yang hanya mencapai 1% pada Fenruari 2014. Padahal, ECB menargetkan inflasi 2%.

“ECB harus bereaksi terhadap apresiasi euro ini dan segera menempatkan kembali euro dibawah tekanan. Tetapi, dalam jangka pendek, euro akan menunjukkan kinerja yang positif terhadap ekonomi di Zona Euro,” ungkap Ian Stannard, Kepala Strategi Mata Uang Eropa Morgan Stanley di London.

Mata uang tunggal yang berlaku di 18 nehgara itu telah menguat dari 2012 hingga US$1,20 seiring dengan pulihnya Eropa dari krisis utang yang membelit Yunani, Portugal, dan Irlandia. Draghi pernah menekankan bahwa ECB siap melakukan tindakan apapun untuk memperkuat euro.

Pelaku pasar mendorong euro ke level tertinggi bahkan ketika Zona Euro tengah mengalami resesi terparah. Euro tercatat terapresiasi hingga 0,9% terhadap dolar pada 6 Maret tahun ini, kenaikan tertinggi selama 6 bulan.

Sementara itu, otoritas moneter memprediksi pertumbuhan ekonomi akan terkaselerasi menjadi 1,8% pada 2016. Tidak hanya itu, inflasi juga diperkirakan tetap berada di bawah target ECB selama 2 tahun mendatang dan angka pengangguran di bawah 11%.   

Beberapa perusahaan terkena dampak negatif penguatan euro. Herzogenaurach, perusahaan Adidas di Jerman yang mendapatkan pendapatan hampir 75% dari luar Eropa menjelaskan tahun ini akan mengalami penurunan keuntungan hingga 17%.

Tidak hanya Adidas, perusahaan pembuat printer, Heidelberger Druckmaschinen AG tengah mengantisipasi penurunan keuntungan akibat Apresiasi euro dalam satu tahun terakhir membebani penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper