Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Tak Kunjung Membaik, Thailand Pangkas Suku Bunga

Thailand akhirnya memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya tahun ini guna memacu ekonomi akibat krisis politik berkepanjangan yang memukul konsumsi domestik dan industri pariwisata.

Bisnis.com, BANGKOK—Thailand akhirnya memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya tahun ini guna memacu ekonomi akibat krisis politik berkepanjangan yang memukul konsumsi domestik dan industri pariwisata.

Bank of Thailand memangkas suku bunga acuan hingga menjadi 2%. Keputusan Bank of Thailand tersebut sesuai dengan estimasi 16 dari 26 ekonom yang disurvei Bloomberg.

Kepercayaan konsumen Thailand merosot ke level terendah selama lebih dari 12 tahun pada Februari tahun ini menyusul meluasnya protes anti-pemerintah hingga melumpuhkan administrasi Thailand selama 4 bulan terakhir.

Fitch Ratings dan Moody’s Investors Service sempat mengingatkan Negeri Gajah Putih itu mengenai risiko merosotnya peringkat utang pemerintah jika krisis politik terus berlangsung.

Tidak hanya itu, mahkamah konstitusi Thailand baru-baru ini menolak anggaran infrastruktur senilai US$62 miliar yang sebelumnya telah disetujui oleh parlemen Thailand.

“Meskipun kebijakan moneter tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi persoalan pemerintah, tetapi ketidakstabilan politik telah mencederai pertumbuhan ekonomi dan bank sentral harus bertindak,” kata Matthew Circosta, ekonom Moody’s Analytics di Sydney, Rabu (12/3/2014).

Menurutnya, Thailand membutuhkan bunga rendah untuk menggenjot ekonomi melalui berbagai sektor, termasuk konsumsi dan investasi bisnis.

Akibat protes anti-pemerintahan di Thailand, baht tercatat mengalami depresiasi signifikan. Baht telah melemah hingga 4% sejak demonstrasi dimulai pada 31 Oktober 2013. Hal tersebut sekaligus membuat performa baht meraih predikat terburuk di antara negara Asia lainnya.

Indeks SET bahkan merosot 0,4% dan Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Thailand akibat menurunnya kinerja ekonomi dan ketidakstabilan politik.

Suku bunga acuan Thailand kali ini merupakan yang terendah sejak Desember 2012. Otoritas moneter juga memperkirakan ekonomi hanya tumbuh kurang dari 3% tahun ini.

“Ketidapastian situasi politik akan menghambat potensi pemulihan konsumsi domestic dan investasi,” Asisten Gubernur Bank of Thailand Paiboon Kittisrikangwan.

Namun, dia optimistis kebijakan moneter akan menggenjot ekonomi dan memastikan akomodasi finansial berlanjut.   

Produk domestik bruto (PDB) hanya meningkat 0,6% pada kuartal IV/2013 dari kuartal sebelumnya, ekspansi terlemah sejak kuartal I/2012.

Badan Pusat Statistik Thailand juga memangkas proyeksi PDB menjadi 3%-4% tahun ini. Padahal sebelumnya, pemerintah memperkirakan kenaikan PDB di kisaran 4%-5%.

Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand Somsak Pureesrisak mengatakan rata-rata kedatangan turis asing najlok menjadi 45.000 orang selama 2 hari pada tahun ini. jumlah tersebut cukup kontras dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapa 70.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper