Bisnis.com, WASHINGTON—Angka perekrutan pekerja Amerika Serikat tercatat melampaui estimasi pada Februari 2014 sehingga mengindikasikan ekonomi Negeri Paman Sam ini mulai menguat.
Meskipun angka bekerja mengalami kenaikan, tetapi tingkat pengangguran justru meningkat dari level terendah selama lima tahun terakhir.
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat pada Jumat (7/3/2014) mengumumkan angka bekerja naik 175.000 pada Februari tahun ini, menyusul penguatan Januari yaitu 129.000.
Padahal survei Bloomberg memperkirakan kenaikan hanya mencapai 149.000.
Tingkat pengangguran justru naik menjadi 6,7% dari 6,6% akibat banyaknya orang yang memasuki angkatan bekerja dan tidak mampu menemukan pekerjaan.
Data ekonomi tersebut menunjukkan sektor ketenagakerjaan terbukti masih menguat setelah badai salju dan temperatur negatif yang melanda hampir seluruh wilayah Amerika Serikat.
Akibatnya, kondisi buruk itu perekonomian mulai melambat mulai dari konsumsi domestic, perumahan, dan manufaktur.
“Ini merupakan data ekonomi yang cukup positif di tengah kekacauan cuaca beberapa bulan yang lalu. Pekerja AS mengalami kenaikan upah per jam dan penambahan angka perekrutan pekerja di beberapa sektor,” ungkap Stuart Hoffman, Ketua Ekonom PNC Financial Service Group Inc di Pittsburgh, Jumat (7/3).
Saham terlihat terkoreksi setelah data ketenagakerjaaan AS dirilis, indeks Standard & Poor’s 500 merosot kurang dari 0,1% menjadi 1.876, 41 pada 9.58 p.m waktu New York.
Obligasi juga merosot sehingga mendorong imbal hasil obligasi AS dengan tenor 10 tahun menjadi 2,8% dari 2,74% hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel