Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemanfaatan KUR di Sumsel Minim, Terkendala Suku Bunga

Pemanfaatan program kredit usaha rakyat (KUR) oleh pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Sumsel masih minim disebabkan masih terkendala tingginya suku bunga kredit yang didukung pemerintah tersebut.
Ilustrasi penyaluran KUR/Bisnis
Ilustrasi penyaluran KUR/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG-- Pemanfaatan program kredit usaha rakyat (KUR) oleh pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Sumsel masih minim disebabkan masih terkendala tingginya suku bunga kredit yang didukung pemerintah tersebut.

Berdasarkan catatan Dinas Koperasi dan UMKM Sumsel terlihat dari total 2 juta UMKM yang ada di provinsi itu baru sekitar 25% pelaku yang memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR).

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumsel Abdul Sobur mengatakan pihaknya menyayangkan pemerintah pusat mematok tinggi suku bunga KUR.

“Padahal penyaluran KUR lancar-lancar saja tetapi masih ada kendala bunganya yang tinggi. Ini menjadi salah satu penyebab masih minimnya UMKM di Sumsel yang menggunakan KUR,”katanya, Selasa (4/3/2014).

Kredit yang mengenakan fasilitas penjaminan dari pemerintah melalui PT Askrindo dan Perum Jamkrindo itu telah diluncurkan sejak 2007 lalu.  Penyalur KUR tersebut meliputi semua bank BUMN dan bank pembangunan daerah (BPD).

Sobur mengemukakan sebetulnya KUR merupakan solusi tepat untuk mengatasi kendala yang sering dihadapi pelaku UMKM, yaitu pembiayaan.

“Permodalan seharusnya sudah tidak jadi masalah lagi buat pelaku UMKM karena ada KUR, Jamkrindo bahkan Sumsel juga segera memiliki Jamkrida,”ujarnya.

Peneliti Ekonomi Bank Indonesia Wilayah VII Palembang Sudarta mengatakan  tingginya suku bunga KUR disebabkan debitur tidak diharuskan memberikan agunan sebagai jaminan kredit.

“Suku bunga KUR tinggi karena debitur dengan jumlah fasilitas kredit di bawah Rp20 juta tidak perlu memberikan agunan sebagai jaminan kredit,”katanya.

Bank Indonesia Wilayah VII Palembang sendiri mencatat realisasi penyaluran KUR di Sumsel hingga Desember 2013 mencapai Rp1,83 triliun yang didominasi oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) wilayah Palembang.

Kepala Bagian Bisnis Program Kemitraan Kanwil BRI Palembang Yunefridel mengatakan pihaknya berhasil menyalurkan sekitar Rp1,9 triliun untuk KUR di 5 provinsi yang bernaung di Kanwil Palembang.

“Dari jumlah itu sekitar Rp684 miliar disalurkan di Sumsel yang mayoritas merupakan KUR mikro,”katanya.

Menurut dia, perusahaan mampu menorehkan rasio non performing loan (NPL) yang cukup rendah, yaitu sekitar2,3%.

Dia mengemukakan keberhasilan menekan NPL itu karena BRI patuh terhadap persyaratan KUR, yaitu usaha yang visible walaupun belum bankable.

BRI optimistis penyaluran KUR tumbuh positif pada tahun ini meskipun dia tidak menyebut target pertumbuhannya.

“Sepanjang ada permintaan dan kebutuhan kami siap menyalurkan, kami tidak mematok target tumbuh berapa,”katanya.

Sementara perbankan lainnya, seperti BNI mencatat penyaluran KUR di Sumsel sebanyak Rp250 miliar dengan rasio NPL sekitar 2%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper