Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Ekuitas Eropa Kembali Terguncang

Setelah sempat mereda pada 3 tahun yang lalu, volatilitas pasar keuangan Eropa kembali terjadi dengan mencatatkan rekor terbesar sejak krisis utang 2011.
Bursa Eropa
Bursa Eropa

Bisnis.com, LONDON — Setelah sempat mereda pada 3 tahun yang lalu, volatilitas pasar keuangan Eropa kembali terjadi dengan mencatatkan rekor terbesar sejak krisis utang 2011.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks VStoxx yang didasarkan atas opsi harga untuk melindungi kerugian Euro Stoxx 50, melonjak 30% pada Senin (3/3/2014). Kenaikan tersebut merupakan yang terbesar sejak krisis utang Eropa pada Agustus 2011.

Pelaku pasar keuangan tengah membeli asuransi, setelah konflik pecah antara Rusia dengan Ukraina sehingga mencuatkan kekhawatiran Rusia akan menaikkan suplai energi. Akibatnya, Euro Stoxx 50 terkoreksi hingga 3%, terbesar selama 8 bulan.

“Semua konflik pasti menyebabkan guncangan keuangan, apalagi mereka [pelaku pasar] belum yakin terhadap prospek pemulihan Eropa. Kenaikan berapapun atas harga energ pasti menimbulkan dampak negatif,”kata Trevor Mottl, Kepala Divisi Energi Susquehanna Financial Group LLLP’s di New York, Selasa (4/3/2014).    

Seperti diketahui, volatilitas pasar keuangan telah dikompensasi dengan menguatnya kembali ekonomi Eropa yaitu senilai US$1.37 triliun ke Euro Stoxx 50 sejak 2011. Pasalnya, investor dunia mulai yakin Eropa akan segera mendapatkan momentum pemulihan ekonomi dalam waktu dekat.

 “Untuk sementara, prospek ekuitas jangka pendek tudak stabil sehingga ketidakpastian atas hasilnya pun semakin besar,”imbuh Kevin Lilley, Kepala Ekuitas Eropa Old Mutual Global Investors Inggris.   

Rusia merupakan pemasok energi hingga 30% ke Eropa tahun lalu dan mengirimkan separuhnya melalui Ukraina.

Sejauh ini, aktifitas ekspor ke Ukraina dan sebagian besar Eropa masih terhambat akibat konflik politik tersebut. Eropa juga meingimpor gas melalui pipa dari Norwegia, Algeria, dan Libya.  

Indeks acuan perdagangan Eropa dengan Ukraina merosot terbanyak pada Senin (3/3). Indeks DAX turun 3,4% menjadi 9.358, 89, penurunan terbesar kedua di 18 pasar negara Eropa serta kemunduran terbesar sejak November 2011. Indeks FTSE MIB Italia juga terjungkal 3,3% menjadi 19.759,69.

Jerman merupakan negara yang paling berisiko diantara negara Eropa lainnya pasca konflik memanas di Ukraina. Nilai perdagangan antara Jerman dengan Ukraina mencapai US$8,38 miliar pada 2012 sedangkan Italia menempati peringkat kedua terbesar dengan nilai perdagangan US$5,13 miliar.

“Kondisi pasar menunjukkan orang-orang melihat permasalahan ini tidak akan berlangsung lama. Kebayakan memang aksi ambil keuntungan bukan panic selling. Saya kira jika pemimpin Eropa tidak bertindak yang membahayakan risiko, maka pasar tidak akan panik,”ujar Nath, ekonom Ekuitas Solo Capital Partners.

Bloomberg memproyeksikan ekonomi Zona Euro akan tumbuh 1,1% tahun ini dan 1,5% tahun mendatang setelah terjungkal 0,4% pada 2013.

EROPA LEBIH BERISIKO

Mencuatnya volatilitas ekuitas Eropa meningkat ke level tertinggi pada 6 bulan dibandingkan dengan S&P 500. Indeks VStoxx berada 5,9 poin dibawah VIX, selisih terlebar sejak September ketika pemerintah Amerika Serikat memutuskan untuk menyerang Suriah.

Pierre Mouton yang membantu mengelola US$6 miliar di Notz dan Stucki & Cie.di Geneva mengatakan dirinya melihat risiko volatilitas Eropa lebih besar ketimbang Amerika Serikat. Hal tersebut dikarenakan pasar Eropa lebih terpukul ketika konflik di Ukraina mulai memanas.

“Amerika Serikat lebih baik karena lebih defensif sedangka Eropa masih rentan terhadap perkembangan di luar kawasan,”tekannya. (Bloomberg/Amanda K. Wardhani)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper