Bisnis.com, SAMARINDA - Badan Pusat Statistik mencatat Kaltim mengalami deflasi 0,15% pada Februari 2014. Deflasi terjadi karena penurunan indeks kelompok pengeluaran yang memberi andil dominan yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,59%.
"Kaltim alami deflasi 0,15% atau terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,33 pada Januari menjadi 113,16 pada Februari 2014. Per Februari inflasi tahun kalender 1,08% dan inflasi year on year 8,68%," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Aden Gultom, Senin (3/3/2014) dalam pers rilisnya.
Selain karena kelompok bahan makanan, deflasi Kaltim juga dipicu adanya penurunan harga pada kelompok perumahan 0,18%. Adapun kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi. Seperti kelompok makanan jadi mengalami inflasi 0,73%, sandang 0,16%, kesehatan 0,01%, pendidikan rekreasi olahraga 0,40% dan kelompok transportasi dan komunikasi 0,30%.
"Deflasi Kaltim pada Februari ini 0,15%, pada periode yang sama 2 tahun sebelumnya, yaitu pada Februari 2013 di Kaltim terjadi inflasi 0,57% dan Februari 2012 alami inflasi 0,28%. Inflasi year on year Februari 2014 1,08% pada periode 2 tahun sebelumnya hanya berkisar 6,03% dan 5,82%," kata Aden Gultom.
Jika dirinci menurut kota, per Februari 2014, Kota Samarinda dan Balikpapan masing-masing mengalami deflasi 0,32% dan 0,18%. Sedangkan, Kota Tarakan yang berada di bagian utara Kaltim mengalami inflasi 0,59%. Inflasi tahun kalender Samarinda, Balikpapan dan Tarakan yaitu 1,05%, 1,14% dan 1,03%.