Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah China Dilema Tentukan Target Pertumbuhan

Kepemimpinan Partai Komunis China menghadapi dilema dalam menetapkan tujuan pertumbuhan ekonomi 2014, karena Presiden Xi Jingping sedang bergulat dalam mempertahankan ekspansi sembari membatasi risiko utang, kerusakan lingkungan, dan kerusuhan sosial.
 Ilustrasi/jibiphoto
Ilustrasi/jibiphoto

Bisnis.com, HONG KONG—Kepemimpinan Partai Komunis China menghadapi dilema dalam menetapkan tujuan pertumbuhan ekonomi 2014, karena Presiden Xi Jingping sedang bergulat dalam mempertahankan ekspansi sembari membatasi risiko utang, kerusakan lingkungan, dan kerusuhan sosial.

Target pertumbuhan 2014 yang pada tahun lalu ditetapkan 7,5% akan diumumkan pada pertemuan pekan ini oleh Kongres Rakyat Nasional di Beijing. China berjanji untuk beralih dari membiayai pertumbuhan karena Shijuazhuang, Tianjin dan Beijing sedang dilanda asap kabut serta penumpukan utang yang mengancam gejolak keuangan.

Namun begitu, Presiden Xi juga ingin menghindari perlambatan berlebihan yang dapat melemahkan kepercayaan publik setelah  data indeks manufaktur menunjukan kemerosotan.

“Pemerintah akan mempertahankan target, karena hal itu akan menguatkan harapan dan sebagai sinyal kepercayaan diri,” kata Wang Tao, Ekonom UBS AG di Hong Kong pada Senin (3/3/2014).

Namun begitu, menurutnya, target pertumbuhan yang lebih rendah akan terlihat lebih bijaksana dan membantu untuk menguatkan pesan bahwa pemerintah ingin menciptakan pertumbuhan yang dicapai tanpa kosekuensi negatif.

Jika menetapkan tujuan di angka 7,5% lanjutnya, pemerintah mungkin akan berpikir memiliki kewajiban untuk menghidupkan kembali keran kredit jika aktivitas ekspor melemah dan pertumbuhan ekonomi tertekan.

Di lain pihak, Zhu Haibin, Kepala Ekonom JPMorgan Chase & Co. di Hong Kong mengatakan target pertumbuhan 7% akan menjadi lebih konsisten dan sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper