Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pendapatan daerah 2014 sebesar Rp2,17 triliun atau naik 6,4% dibandingkan dengan target tahun lalu Rp2,04 triliun.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pemprov Bali Wayan Suarjana menyampaikan sebagian besar pendapatan daerah masih dikontribusi oleh pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBKNB), sedangkan sisanya dari retribusi daerah.
"Pendapatan daerah akan memenuhi 48% belanja Pemprov Bali yang nilainya Rp4,3 triliun. Nanti sisanya 52% dari DAU [Dana Alokasi Umum] dari pemerintah pusat," katanya kepada Bisnis, Minggu (16/2/2014).
Sejumlah langkah konkret yang dilakukan untuk menggenjot pendapatan antara lain, berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengingatkan masyarakat agar membayar PKB.
Selain itu, staf Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pajak juga melakukan razia ke sejumlah desa untuk menginformasikan terkait pembayaran pajak.
Dia mengaku melakukan pengembangan pelayanan dengan membuat UPT Pajak online dan mendirikan Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Pembantu di sejumlah wilayah.
Beberapa di antaranya, Samsat Pembantu di Nusa Penida untuk Kabupaten Klungkung, Ubud untuk wilayah Gianyar, di Renon untuk Kota Denpasar, di Kuta untuk Kabupaten Badung, di Bajra untuk wilayah Tabanan, dan terakhir di Seririt untuk kawasan Bali Utara.