Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Targetkan Kredit Naik 50%, Ini Strateginya

Bank Dunia menargetkan kredit hingga 50% selama 10 tahun ke depan melalui berbagai fasilitas antara lain pemangkasan biaya pinjaman, pelonggaran aturan peminjaman, dan mengenakan biaya pinjaman tinggi pada negara maju.
Peningkatan pinjaman sebesar US$100 miliar akan didatangkan pula dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang juga merupakan bagian dari Bank Dunia. /bisnis.com
Peningkatan pinjaman sebesar US$100 miliar akan didatangkan pula dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang juga merupakan bagian dari Bank Dunia. /bisnis.com

Bisnis.com, WASHINGTON—Bank Dunia menargetkan kenaikan kredit hingga 50% selama 10 tahun ke depan melalui berbagai fasilitas antara lain pemangkasan biaya pinjaman, pelonggaran aturan peminjaman, dan mengenakan biaya pinjaman tinggi pada negara maju.

Menurut sumber anonim Reuters, Dewan Bank Dunia telah menandatangani proposal untuk menaikkan pinjaman mencapai US$100 miliar pada minggu ini. Rincian terkait operasionalisasi aturan tersebut akan dibahas dalam pertemuan bersama International Monetary Fund (IMF) pada April tahun ini.

“Portofolio kredit Bank Dunia saat ini sekitar US$200 miliar,”ungkap sumber dari Bank Dunia di Washington, Kamis (13/2/2014).

Bank Dunia, institusi dunia yang bertujuan memerangi kemiskinan ini telah merumuskan berbagai strategi sejak 1996 sehingga operasionalisasinya menjadi semakin efisien dan selaras dengan keperluan negara yang akan dibantu.

Strategi baru tersebut merupakan cara Bank Dunia untuk meningkatkan kredit secara keseluruhan sehingga mampu menjaga kredibilitas ditengah ketatnya kompetisi pembiayaan pembangunan.

Negara berpendapatan menengah, termasuk lima peminjam terbesar, yaitu China, Brazil, Turki, India, dan Indonesia dapat lebih mengandalkan pembiayaan swasta dan pinjaman bilateral.

Meskipun begitu, Bank Dunia juga mengakui negara berkembang tersebut memiliki kantong kemiskinan yang cukup parah sehingga akses berupa saran untuk peningkatan infrastruktur dan lingkungan masih dibutuhkan.

“Bank Dunia menawarkan bunga pinjaman yang lebih rendah dibandingkan pihak swasta,”ungkap sumber Bank Dunia tersebut.

Peningkatan pinjaman sebesar US$100 miliar akan didatangkan pula dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang juga merupakan bagian dari Bank Dunia.

IBRD berkontribusi dari setiap pinjaman 187 anggotanya, tetapi Bank Dunia mengharapkan untuk membiayai pinjaman yang lebih tinggi, termasuk dengan menurunkan bunga pinjaman.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank Dunia memangkas US$400 juta dari bujet administratif selama 3 tahun mendatang agar mampu memberikan pinjaman yang lebih besar pada negara anggotanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper