Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Bank Eropa Susut

Investasi sektor perbankan di Eropa mengalami penyusutan selama setahun dalam satu dekade, setelah berkurangnya pendapatan dari pembuatan kesepakatan perdagangan memaksa perusahaan untuk mengurangi biaya-biaya operasional.
 Uni Eropa/Jibi
Uni Eropa/Jibi

Bisnis.com, LONDON - Investasi sektor perbankan di Eropa mengalami penyusutan selama setahun dalam satu dekade, setelah berkurangnya pendapatan dari pembuatan kesepakatan perdagangan memaksa perusahaan untuk mengurangi biaya-biaya operasional.

Menurut perusahaan riset yang berbasis di New York, Freeman & Co. pendapatan dari pengaturan merger, pinjaman, saham serta penawaran obligasi untuk klien di Eropa, Timur Tengah dan Afrika turun 22% menjadi US$1,58 miliar pada bulan lalu dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Data menunjukkan, pencapaian itu merupakan yang terburuk sejak Januari 2004. Data itu sebanding dengan penurunan di AS yakni 19% pada periode yang sama menjadi US$2,5 miliar, merupakan pencapaian yang sama seperti pada 2011.

Perbankan Eropa sedang bergulat dengan ekonomi yang stagnan, kemunduran di pasar negara berkembang yang mengakibatkan terhambatnya penjualan obligasi serta ditambah dengan tekanan regulasi yang mengakibatkan penyusutan pada biaya operasional bank.

“Ini bukan pertanda baik,” kata Paul Vrouwes, Financial Stocks yang mengawasi sekitar 6 miliar euro di ING Investment Management di Den Haag, Belanda pada Rabu (5/2). Menurutnya kuartal saat ini tidak mungkin menjadi kuat, karena ketika bank membutuhkan investasi mereka sudah tertekan dengan penyusutan pendapatan.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, sekitar US$2,9 triliun telah menghilang dari nilai ekuitas di seluruh dunia tahun ini. International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi zona euro pada 2014 masih tertinggal dibandingkan dengan AS yang masih dapat tumbuh hingga 2,8%, sehingga membantu ekspansi perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper