Bisnis.com, DEPOK— Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap hampir seluruh mata uang utama dunia rupanya tidak hanya menyebabkan kerugian di sektor keuangan dalam negeri.
Kerugian juga dialami pada sektor pendidikan, khususnya penduduk Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya di Jerman.
“Untuk mengurus visa studi ke Jerman, harus deposit dulu untuk setahun, rata-rata 8.040 euro setiap negara bagian. Pada Juli lalu kurs masih Rp13.000 per euro, tapi sekarang sudah hampir Rp17.000,” ujar Shaffa Sa’adataini, Kepala Sekolah Yayasan Indonesia-Jerman di Depok pada Sabtu (1/2/2014).
Menurutnya, dengan melemahnya nilai tukar rupiah, maka biaya yang dikeluarkan oleh pelajar yang ingin meneruskan studi ke Jerman menjadi tinggi.
“Saat kurs masih Rp13.000, pelajar kita harus menyiapkan sekitar Rp104 juta, tapi sekarang setelah Rp17.000, harus menyiapkan Rp136 juta di muka,” kata Shaffa.
Besaran dana tersebut menurutnya hanya sebatas uang jaminan hidup di Jerman selama setahun, tidak termasuk biaya melanjutkan pendidikan.
Namun demikian, daya tarik melanjutkan studi di Jerman menurutnya masih cukup tinggi. Semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua pelajar tidak menyurutkan mereka untuk mengirim anaknya studi di Jerman.
"Jumlah pelajar yang mendaftar studi ke Jerman belum turun," katanya.