Bisnis.com, TOKYO - Inflasi inti konsumen Jepang naik pada laju tercepat dalam lebih dari 5 tahun pada Desember dan pasar kerja membaik.
Hal ini sebagai tanda menggembirakan bagi bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) dalam usaha mengakhiri deflasi dengan pencetakan uang yang agresif.
Produksi pabrik pada Desember juga tumbuh dan produsen berharap untuk terus meningkatkan produksi, meskipun beberapa analis khawatir tentang potensi kerusakan dari gejolak keuangan baru-baru ini di pasar negara berkembang.
"Indeks harga konsumen inti lebih kuat dari yang diharapkan, dan harga barang tahan lama tampaknya akan rebound. Indeks harga konsumen diperkirakan akan melanjutkan pertumbuhan moderat," kata Junko Nishioka, Ekonom Kepala di RBS Securities, Jumat (31/1).
Menurutnya, BOJ tidak mungkin melakukan pelonggaran moneter tambahan, karena tidak ada alasan untuk membenarkan hal itu guna menciptakan lingkungan makro-ekonomi yang positif.
Data menunjukkan, Harga konsumen inti (CPI), tidak termasuk makanan segar tapi termasuk biaya energi, naik menjadi 1,3% pada Desember dibandingkan tahun lalu, tepat di atas perkiraan pasar dengan kenaikan rata-rata sebesar 1,2%.
Data dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi menunjukkan, kenaikan ini mengikuti penguatan 1,2% pada November, dan menandai peningkatan tahunan tercepat sejak Oktober 2008 dengan 1,9%.