Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kakayaan Rumah Tangga Pacu Pemulihan Ekonomi AS

Ekonomi Amerika Serikat bergelora setelah usaha bertahun-tahun pemerintah untuk meningkatkan kekayaan rumah tangga membuahkan hasil.
/ilustrasi-Ekonomi AS Bergelora Sejalan dengan Peningkatan Kekayaan Rumah Tangga
/ilustrasi-Ekonomi AS Bergelora Sejalan dengan Peningkatan Kekayaan Rumah Tangga

Bisnis.com, BOSTON - Ekonomi Amerika Serikat bergelora setelah usaha bertahun-tahun pemerintah untuk meningkatkan kekayaan rumah tangga membuahkan hasil.

Menurut RealtyTrack, pembagian kepemilikan rumah yang bernilai setidaknya 50% lebih dari penduduk yang melakukan pinjaman kredit naik menjadi 18% pada kuartal ke empat meskipun harga properti naik 16% dalam tiga bulan.

Federal Reserve mengatakan bahwa pemilik rumah di AS memegang ekuitas senilai US$9,7 triliun pada kuartal ke tiga, yang merupakan peningkatan keuntungan 4,5% dari periode sebelumnya.

“Meningkatnya nilai rumah mendorong perekonomian dengan memberikan kepercayaan diri para pemilkik untuk membeli kebutuhan peralatan, elektronik dan mobil,” ujar Daren Blomquist, Wakil Presiden RealtyTrack, dalam sebuah laporan, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (10/1/2014).

Menurut Mark Zandi, Kepala Ekonom Analytics Inc. Moody di Pennsylvania, setiap keuntungan US$1 dalam ekuitas rumah, maka akan menaikkan 3% pengeluaran pribadi yang merupakan penyumbang 70% dari pergerakan ekonomi AS.

Dengan menggunakan rumus itu, maka keuntungan ekuitas pada kuartal ke tiga akan memacu lebih dari US$12,5 miliar dari pengeluaran konsumen.

“Hal yang paling penting dalam meningkatkan ekuitas adalah kepercayaan diri,” ujar Blomquist. Menurutnya, tidak terlihat tanda-tanda pengulangan booming real estat terakhir, ketika pemilik rumah menggunakan asetnya seperti mesin penarik uang (ATM).

Menurut data the Fed, peningkatan harga rumah telah menciptakan hampir US$3 triliun kekayaan pengusaha sektor real estat sejak periode awal kebangkitan dua tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper