Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beras, Rokok Dongkrak Garis Kemiskinan di Sumsel

Pengeluaran masyarakat untuk beras dan rokok filter di Sumsel berpengaruh besar terhadap kenaikan garis kemiskinan pada September 2013 di provinsi tersebut.

Bisnis.com, PALEMBANG – Pengeluaran masyarakat untuk beras dan rokok filter di Sumsel berpengaruh besar terhadap kenaikan garis kemiskinan pada September 2013 di provinsi tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel melansir garis kemiskinan di Sumsel senilai Rp291.058 pada September 2013, dibandingkan Maret 2013 garis kemiskinan itu naik 2,89% dari Rp273.682 per kapita per bulan.

Kepala BPS Sumsel Bachdi Ruswana mengatakan garis kemiskinan sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penduduk miskin di suatu daerah.

“Kenaikan garis kemiskinan di Sumsel ini disumbang oleh pengeluaran masyarakat untuk komoditas beras dan rokok filter,” katanya, Kamis (2/1).

Adapun pengeluaran untuk beras di wilayah perkotaan Sumsel mencapai Rp34.752 per kapita per bulan, adapun di perdesaan senilai Rp55.215 per kapita per bulan.

Sementara itu pengeluaran masyarakat untuk rokok filter mencapai Rp24.136 per kapita per bulan di wilayah perkotaan dan  Rp15.337 per kapita per bulan untuk wilayah perdesaan.

Bachdi mengatakan dari dua komponen garis kemiskinan, yaitu garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan nonmakanan (GKNM) memang terlihat peranan komoditas makanan jauh lebih besar dibandingkan komoditas nonmakanan.

Secara keseluruhan, GKM dan GKNM naik pada periode Maret 2013 – September 2013. GKM pada Septermber 2013 senilai Rp223.344 per kapita per bulan dan GKNM senilai Rp67.714 per kapita per bulan.

Sementara itu, jumlah penduduk miskin atau penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Sumsel sebanyak 1.108.210 orang pada September 2013. Dibandingkan periode Maret 2013, jumlah penduduk miskin itu telah menurun sebanyak 2.160 orang.

Bachdi mengatakan, jumlah penduduk miskin sepanjang periode 1996 – 2013 di Sumsel berfluktuasi dari tahun ke tahun.

Pada periode 1996 – 1999, jumlah penduduk miskin meningkat sebanyak 464,9 ribu karena krisis ekonomi yang menghantam Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper