Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

14 Titik Pasar Tumpah jadi Biang Kemacetan di Tangerang

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menyebutkan terdapat 14 titik pasar tumpah yang membuat kemacetan di jalan protokol setiap waktu.

Bisnis.com, TANGERANG - Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menyebutkan terdapat 14 titik pasar tumpah yang membuat kemacetan di jalan protokol setiap waktu.

"Ada 14 titik pasar tumpah yang berhasil di data dan menjadi sumber kemacetan setiap waktunya," kata Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Minggu (22/12).

Dia menjelaskan  para pedagang di pasar tumpah tersebut menggunakan sebagian bahu jalan dan telah berlangsung sejak lama.

Pasar yang menjadi tempat berjualan pun, bukan milik Pemda melainkan desa. Akibatnya Pemda tidak bisa melakukan penataan. Ditambah lagi, keberadaan pedagang di Jalan yang merupakan kewenangan provinsi.

Upaya yang dilakukan pun saat ini yakni hanya mengatur lalu lintas dan meminta pedagang untuk tidak berjualan di bahu jalan.

"Kita minta Dishub dan Satpol PP untuk membantu kelancaran lalu lintas dan menertibkan pedagang di jalan - jalan," katanya.

Selain itu, Pemkab Tangerang pun menargetkan akan merevitalisasi 40 pasar desa hingga tahun 2018 mendatang. Saat ini, sudah ada tiga contoh pasar yang telah di upgrade fisik dan pelayanannya oleh Pemkab Tangerang dan akan diikuti oleh pasar lainnya.

Nantinya, para pedagang tidak diperkenankan untuk membeli lapak atau kios, melainkan hanya sewa. Sehingga, seluruh pedagang memiliki hak untuk menggunakannya.

"Jadi, pedagang akan diberikan kewenangan untuk sewa, tidak membeli. Sehingga, kita kita bisa menatanya setiap saat," katanya.

Perlu diketahui, kemacetan akibat adanya pasar tumpah banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Misalnya saja di Pasar Cikupa dan Pasar Sepatan.

Pengendara hampir setiap waktunya terjebak macet karena sebagian bahu jalan digunakan pedagang. Ditambah lagi, pedagang menumpuk sampah di bahu jalan.

Kejadiannya sudah berlangsung lama tersebut, sangat diinginkan warga agar secepatnya diatasi. "Setiap pagi dan sore, macetnya panjang sekali. Pekerja banyak yang sering terlambat," ujar Budi, warga Desa Bojong.

Pedagang pun mengaku bila berjualan di bahu jalan memang sudah dilakukannya sejak lama dan telah terbiasa ditertibkan. "Tidak ada lapak, jadi berjualan di pinggir jalan," ujar Cecep, pedagang buahan. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper