Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA—Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) menilai jika Joko Widodo tidak dicalonkan sebagai calon presiden (capres) oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), capres dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto akan paling diuntungkan.

Ari Nurcahyo, Direktur Eksekutif SSS, mengatakan kajian politik SSS atas 30 survei yang dilakukan oleh lembaga survei sepanjang 2013 menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas Prabowo Subianto menempati posisi kedua, setelah Joko Widodo.

“Kalau Jokowi tidak dicalonkan, Prabowo dan Gerindra yang diuntungkan karena tingkat elektabilitas keduanya [Prabowo dan Gerindra] akan naik,” ujarnya, Kamis (12/12/2013).

Di sisi lain, lanjutnya, jika PDIP berniat mencalonkan Jokowi sebagai capres 2014, dia berpendapat pengumuman pencalonan sebaiknya dilakukan sebelum pemilu legislatif dilakukan.

Menurutnya, tren poitik yang berlangsung di Indonesia saat ini adalah pakem poitik ketokohan, yaitu adanya korelasi yang kuat antara tokoh dan partai politik. Korelasi yang kuat ini menyebabkan tingkat elektabilitas suatu partai sangat dipengaruhi oleh tokoh yang diusung partai bersangkutan.

Dia memperkirakan jika Jokowi dicalonkan sebelum pemilu legislatif, tingkat elektabilitas PDIP bisa melejit di atas 20%. Sebaliknya, jika PDIP jika Jokowi tidak dicalonkan sebelum pemilu legislatif, tingkat elektabilitas PDIP akan berada di bawah 20%.

Adapun, SSS juga menilai capres dari konvensi Partai Demokrat masih belum bisa masuk ke dalam lima besar kandidat presiden yang potensial.

Dalam kajian SSS, lima kandidat presiden yang paling potensial sepanjang 2013, secara berturut-turut adalah Joko Widodo, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, dan Wiranto.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hedwi Prihatmoko
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper