Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

1,59 Juta Orang 'Pensiun' Jadi Peternak

Jumlah rumah tangga usaha pertanian subsektor peternakan di Jawa Tengah mengalami penurunan drastis 1,59 juta selama 10 tahun terakhir.

Bisnis.com, SEMARANG - Jumlah rumah tangga usaha pertanian subsektor peternakan di Jawa Tengah mengalami penurunan drastis 1,59 juta selama 10 tahun terakhir.

Kepala Dinas Peternakan Jateng Whitono memperkirakan jumlah penurunan itu terjadi karena rumah tangga beralih bidang kerja ke sektor lain. "Diperkirakan banyak yang bergeser ke sektor usaha di luar pertanian, terlebih generasi muda kurang tertarik untuk memelihara ternak," katanya kepada Bisnis, Senin (2/12/2013).

Ia menyatakan, penurunan rumah tangga ternak yang cukup besar itu terjadi sejalan dengan penurunan rumah tangga sektor pertanian lainnya seperti hortikultura dan perkebunan.

Penurunan subsektor peternakan hingga kini belum bisa dipaparkan untuk jenis ternak tertentu, karena laporan baru akan diterima pada akhir tahun.

Sementara, data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng menunjukkan jumlah rumah tangga pertanian subsektor peternakan saat ini hanya 2,61 juta, sementara hasil sensus 2003 sebanyak 4,20 juta.

Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Totok Tavirijanto mengatakan penurunan jumlah di subsektor peternakan tercatat paling tinggi dibandingkan subsektor lain seperti hortikultura, perkebunan, palawija maupun tanaman pangan.

"Di antara subsektor lainnya, peternakan paling drastis penurunannya sampai 1,596 juta, disusul hortikultura 1,452 juta dan paling kecil penurunan di sektor perikanan," katanya.

Dari jumlah total 2,612 juta rumah tangga ternak itu dikerjakan oleh 2.881 peternak di 35 kabupaten/kota dengan persentase 75,24% pelaku laki-laki dan 24,76% peternak perempuan.

Adapun, jumlah peternakan berbadan hukum justru mengalami peningkatan 2 perusahaan dari 75 usaha pada 2003 menjadi 77 perusahaan di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper