Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Model Bisnis: TEEB Gandeng IFC Luncurkan Natural Capital Protocol

The Coalition builds on The Economics of Ecosystems and Biodiversity (TEEBS) untuk koalisi bisnis bekerja sama dengan International Finance Corporation (IFC) meluncurkan Natural Capital Protocol.n
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com,  SINGAPURA--The Coalition builds on The Economics of Ecosystems and Biodiversity (TEEBS) untuk koalisi bisnis bekerja sama dengan International Finance Corporation (IFC) meluncurkan Natural Capital Protocol.

Adapun, tujuan TEEBS menggandeng IFC adalah untuk lebih agresif menyebarluaskan inisiatif model bisnis yang lebih menghargai sumber daya alam.

Executive Director TEEB untuk koalisi bisnis Dorothy Maxwell menyebutkan, protokol ini akan meliputi pengembangan proyek dan pilot test untuk mengharmonisasikan kerangka kerja inisiatif tersebut meliputi di antaranya pengaturan supply chain dan pelaporan dalam kinerja keuangan perusahaan.

Penerapan protokol ini akan fokus pada beberapa sektor bisnis di Asia Pasifik seperti komoditas agrikultur, kehutanan, perikanan, energi, pertambangan, konstruksi dan consumer goods.

"Untuk jangka panjang, perusahaan tidak hanya harus memikirkan keuntungan tetapi juga kelanjutan dari lingkungan dan SDA. Model bisnis saat ini secara tidak langsung menyebabkan perubahan iklim, polusi, dan tergerusnya SDA," ujar Maxwell, Senin (25/11/2013).

Kendati demikian, Director of The Sustainable BUsiness Advisory IFC Usha Rao Monari mengatakan saat ini sudah cukup banyak perusahaan yang mulai menyadari pentingnya menjaga keberlangsungan SDA.

"Kami sebagai pihak yang memberikan pembiayaan kepada perusahaan akan membantu menyebarluaskan inisiatif ini. Tidak hanya menggordinasi tetapi juga membantu mencari jalan agar perusahaan mencapai target finansial dan menjaga SDA," ujarnya.

Sebelumnya, pada tahun lalu, di Singapura, sebagai langkah awal, TEEB untuk koalisi bisnis dibentuk. Saat ini terdapat paling tidak 26 perusahaan lintas sektor yang mengadaptasi inisiatif ini pada model bisnis mereka, di antaranya Coca Cola dan Unilever.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper