Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, BANDUNG - Lemahnya modal lokal membuat pengusaha asing masih menguasai investasi di sektor peternakan Jawa Barat.

Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Koesmayadi Tatang Padmadinata mengatakan sektor peternakan termasuk favorit incaran para investor asing. Menurutnya asing banyak mengembangkan unit produksi peternakan ayam, dan makanan olahan.

“Data yang masuk di sektor peternakan itu PMA [penanaman modal asing], ada di Purwakarta, Tasikmalaya dan Subang,” katanya kepada Bisnis hari ini, Jumat (15/11/2013).

Asing, katanya, juga sudah mendirikan rumah potong hewan di Depok karena secara ekonomi sangat menguntungkan. Kepemilikan asing paling besar ada pada peternakan ayam yang angkanya mencapai 60%. Wilayah investasi tersebut ada di Subang, Bogor, Sukabumi, dan Purwakarta.

“Asing investasi langsung lewat BKPM, tidak ke daerah,” katanya.

Porsi besar di peternakan ayam terjadi karena bibit masih mengandalkan impor. Pengusaha lokal kesulitan karena tidak ada peternakan yang khusus mengembangkan pembibitan murni (purelife).

“Investasi untuk pembibitan ayam murni sangat besar, dan berisiko karena ada rekayasa genetik,” katanya.

Ia mencontohkan investor lokal pernah mencoba mengembangkan unit ini di Jawa Timur namun gagal karena ketiadaan infrastruktur dan cuaca.

Sementara itu untuk penggemukan sapi saat ini 90% investasi yang masuk datang dari investor dalam negeri. Unit ini banyak tersebar di Bandung, Garut, Sukabumi, Subang dan Purwakarta.

Sektor yang masih minim minat investasi adalah pembangunan Rumah Potong Unggas (RPU). Saat ini RPU yang mumpuni di Jabar tercatat baru ada dua di Tasikmalaya dan Ciamis. Dengan hitungan produksi sebanyak 200.000 ekor per hari, Koesmayadi menilai setidaknya Jabar memerlukan 15 RPU.

“Saya sudah teriak-teriak agar ada yang mau investasi di RPU, tapi sampai saat ini belum ada yang tertarik,” katanya. (Wisnu Wage)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper