Bisnis.com, NEW DELHI - Bank sentral India diprediksi menaikkan suku bunga untuk bulan kedua berturut-turut, sebagai langkah membendung laju inflasi harga konsumen yang memecahkan rekor tercepat di Asia.
Sebanyak 23 analis yang disurvei Bloomberg yakin Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Raghuram Rajam akan menaikkan suku bunga repo sebesar 25 basis poin menjadi 7,75%. Dalam survei lain, para analis memperkirakan Rajan akan melonggarkan likuiditas untuk menopang rupee.
Menurut Nomura Holdings Inc, inflasi konsumen India menguat hampir 10% bulan lalu dari tahun sebelumnya akibat hambatan suplai dari sektor pangan hingga energi. Akibatnya, Rajan tidak punya pilihan selain membendung permintaan domestik bahkan saat pertumbuhan melambat.
“Suku bunga pinjaman yang lebih tinggi kemungkinan akan kian membebani pertumbuhan ekonomi yang sudah melemah. Itu adalah harga yang harus dibayar India untuk mengendalikan biaya hidup,” ujar Sonal Varma, ekonom Nomura di Mumbai.
Rupee menguat 9% sejak Rajan dilantik sebagai Gubernur RBI, sehingga membatu upaya untuk menarik aliran modal masuk setelah Federal Reserve AS memutuskan untuk memertahankan program stimulus moneternya.
Redam Inflasi, India Akan Naikkan Suku Bunga
Sebanyak 23 analis yang disurvei Bloomberg yakin Gubernur Reserve Bank of India (RBI) Raghuram Rajam akan menaikkan suku bunga repo sebesar 25 basis poin menjadi 7,75%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
16 menit yang lalu