Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok: Digantung Di Monas, Orang akan Takut Korupsi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama berpendapat orang takut korupsi kalau ada penegakan hukum yang jelas seperti gantung di monas.

Bisnis.com, JAKARTA - Pengungkapan kasus tindak pidana korupsi oleh pejabat maupun politikus sudah merambah kalangan pemuda yang notabene bakal menjadi penerus bangsa.

Situasi meraup uang negara tidak mudah dihentikan begitu saja karena hukumnya tidak pernah ada. Koruptor cuma dihukum kurungan dan bisa keluar lagi sesuai ketokan palu hakim di pengadilan.

"Coba kalau ada yang ditindak gantung di Monas pasti takut orang pada korupsi," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama seusai upacara Sumpah Pemuda di lapangan IRTI Monas hari ini, Senin (28/10/2013).

Akibat tidak adanya terobosan penegakan hukum bagi koruptor, kata Ahok, perlu ada low enforcement (penegakan hukum)yang jelas, tidak perlu ada hukuman mati. Dia berpendapat dengan cara menyita semua harga milik koruptor. "Sita semua harta saja."

Pernyataan Ahok tersebut menganalogikan ruwetnya penegakan hukum sejumlah koruptor yang memakan waktu lama dan tidak pasti. Bahkan hukuman yang disampaikan koruptor cuma dimulut saja, seperti kasus Hambalang yang menyeret Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang siap digantung di monas.

"Saya yakin, satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas," katanya di kantor DPP Demokrat 9 Maret 2012 silam.

Setahun kemudian pada Jumat keramat 22 Februari 2013, Anas ditetapkan sebagai tersangka namun sampai sekarang belum ditahan.

Begitu juga dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar yang menjadi tersangka penyuapan sengketa Pilkada Lebak Banten dan Gunung Mas Kalimantan Tengah pernah menyatakan koruptor harus dimiskinkan dan potong jari. Tapi ketika ditanyakan oleh pewarta, dia justru meradang dengan cara 'menampar' wartawan.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper