Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Abbas Temui Paus Undang ke Yerusalem

-Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis (17/10/2013) mengundang Paus Fransiskus mengunjungi Tanah Suci Yerusalem, seperti undangan Israel.
Reuters
Reuters

Bisnis.com, VATIKAN--Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis (17/10/2013) mengundang Paus Fransiskus mengunjungi Tanah Suci Yerusalem, seperti undangan Israel.

Paus, yang banyak menyerukan perdamaian di Timur Tengah sejak terpilih pada Maret, mengatakan kepada Israel akan berkunjung dan secara luas diperkirakan melakukan perjalanan itu ada tahun depan.

"Saya mengundangnya ke Tanah Suci," kata Abbas setelah 30 menit pertemuan pribadi dengan Paus di Istana Kepausan Vatikan, yang adalah pertemuan pertama mereka.

Setelah bagian pribadi dari pertemuan tersebut, Paus memberi Abbas pena, dengan mengatakan, "Tentu, banyak yang harus Anda tanda tangani." Abbas menanggapi, "Saya harap menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel dengan pena ini." Kedua pendahulu langsung Francis, Benediktus dan Yohanes Paulus, mengunjungi Tanah Suci di Israel dan Palestina.

Kebanyakan Tanah Suci Kristen berada di Israel, tapi Betlehem, tempat kelahiran Yesus, berada di Tepi Barat -yang diduduki Israel- di wilayah Palestina.

Gereja Makam Suci, tempat Yesus disebutkan dimakamkan, berada di Yerusalem Timur, yang Palestina inginkan sebagai bagian dari negara masa depan mereka.

Abbas dan Francis membahas perang saudara di Suriah dan peluang perdamaian Israel dengan Palestina, kata pernyataan Vatikan.

Dengan menggunakan bahasa sama dengan yang digunakan ketika Presiden Israel Shimon Peres mengunjungi Francis pada April, Vatikan mendesak kedua pihak membuat keputusan "berani dan bertekad" mendekati perdamaian, dengan bantuan masyarakat antarbangsa.

Perunding Israel dan Palestina memulai babak baru pembicaraan pada Senin atas permintaan Amerika Serikat.

Kedua pihak melanjutkan perundingan langsung perdamaian pada akhir Juli setelah tiga tahun kebuntuan dan melakukan serangkaian pembicaraan jauh dari tatapan media selama beberapa pekan belakangan, tanpa tanda kemunculan terobosan.

Kelompok terbesar kedua di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada pekan sebelumnya mendesak Abbas menghentikan pertemuan dengan pejabat tinggi Israel. (Antara/Reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper