Bisnis.com, MANADO - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Utara mengoptimalkan pusat informasi harga komoditas penyumbang inflasi untuk menyiasati aksi spekulan yang berujung pada gejolak harga barang.
Wakil Ketua TPID Sulut Suhaedi mengatakan pihaknya telah memiliki papan pengumuman di dua pasar tradisional, website dan layanan pesan singkat untuk mengetahui harga riil komoditas yang dijual.
"Kami memilih dua pasar tradisional di Manado untuk pemasangan papan informasi harga. Harga di kedua pasar itu belum tentu sama, tetapi masyarakat menjadi bisa memilih belanja di pasar yang mana dengan pertimbangan harga," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/10/2013).
Tim TPID melakukan pengecekan harga setiap hari agar informasi terus aktual. TPID setempat telah memiliki skema pemantauan komoditas untuk menampilkan harga, termasuk bagaimana memilih harga yang akan ditampilkan dalam papan informasi.
Saat ini, pusat informasi itu menampilkan 11 harga komoditas yang bobotnya cukup besar terhadap inflasi a.l. cabai, telur ayam, ikan, gula pasir, dan bawang merah.
Jenis komoditas yang ditampilkan sifatnya fleksibel, artinya bisa berubah sesuai dengan sumbangannya terhadap inflasi.
"Bisa saja jenis komoditasnya berubah tergantung dengan kondisi di lapangan".
Dia mengatakan pusat informasi itu juga dilengkapi dengan sistem peringatan dini yang dapat menggambarkan apabila ada komoditas bergerak terlalu ekstrem.
Melalui peringatan dini, semua pemangku kepentingan seperti Pemprov Sulut dan Bank Indonesia setempat bisa mengambil kebijakan secara tepat sasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=348&h=261)
