Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sulsel Turun -2,92%, Ini Dia Penyebabnya

Bisnis.com, MAKASSAR--Nilai ekspor Sulawesi Selatan selama Agustus 2013 turun -2,92% (month to month) menjadi US$123,93 juta dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Bisnis.com, MAKASSAR--Nilai ekspor Sulawesi Selatan selama Agustus 2013 turun -2,92% (month to month) menjadi US$123,93 juta dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Meskipun ekspor turun, provinsi ini masih mencatat surplus perdagangan sebesar US$65,96 juta selama Agustus 2013.

"Penurunan nilai ekspor pada Agustus 2013 dipengaruhi oleh menurunnya nilai ekspor kelompok komoditas utama, diantaranya kakao atau coklat, ikan dan udang, kayu dan barang dari kayu," kata Kepala Badan Pusat Statistik Sulsel Nursam Salam, Selasa (1/10).

Pada Agustus 2013 nilai ekspor kakao turun 43,54% menjadi US$14,85 juta dibandingkan dengan bulan Juli 2013. Namun, jika dibandingkan dengan Agustus 2012 terjadi kenaikan 71,28% (yoy).

Kakao berkontribusi sebesar 11,98% terhadap total ekspor Sulsel Agustus 2013. Kontribusi terbesar masih dipegang nikel yang mencapai 58,74% dari total ekspor.

Sementara itu, ekspor ikan dan udang turun 24,72% menjadi 6,7 juta dan berkontribusi sebesar 5,41% terhadap total ekspor Agustus.

Peningkatan nilai ekspor terbesar terjadi pada kelompok komoditas garam, belerang, kapur, semen yang mencapai 125,69% (month to month) menjadi US$9,84 juta. Kontibusinya terhadap total ekspor mencapai 7,94%.

Nilai Ekspor US$1,03 miliar

Dalam 8 bulan pertama tahun ini ekspor Sulsel mencapai US$1,03 miliar atau meningkat 19,99% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Lima tebesar komoditas ekspor Sulsel adalah nikel (HS75), kakao/coklat (HS18), ikan dan udang (HS03), biji-bijian berminyak, tanaman obat (HS12), kayu, barang dari kayu (HS44), garam, kapur, belerang, dan semen (HS25).

Data BPS Sulsel menunjukkan selama Januari-Agustus, ekspor nikel meningkat 26,06% (year on year) menjadi US$639,67 juta. Sementara itu ekspor kakao naik 34,8% menjadi US$139,52%.

Peningkatan terbesar terjadi pada kelompok komoditas HS25 yang mencapai 152,26% (yoy) menjadi US$30,75 juta.

Komoditas yang menurun adalah kelompok ampas/sisa industri makanan (-32,74%), karet dan barang dari karet (-31,07%), daging dan ikan olahan (-26,37%), kayu, barang dari kayu (-12,97%), dan ikan dan udang (-0,58%).

Jepang masih menjadi tujuan ekspor utama dengan nilai mencapai US$688,35 juta selama Januari-Agustus 2013, diikuti Malaysia US$79,83 juta), Amerika Serikat (US$5,20 juta), China (US$53,88 juta), dan Singapura (US24,95 juta).

Neraca perdagangan Sulsel masih positif dengan catatan surplus US$51,88 juta untuk tahun kalender 2013, dengan impor mencapai US$980,86 juta.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper