Bisnis.com, MAKASSAR-Kalangan insinyur yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mendesak pemerintah untuk lebih serius mempercepat pembangunan infrastruktur, terutama di kawasan timur Indonesia.
Ketua Umum PII Bobby Gafur Umar menilai Indonesia nyaris kehilangan momentum untuk mempercepat pengembangan infrastruktur.
"Saya lihat pemerintah sangat cekatan bermain angka dan grafik, tapi realisasinya belum maksimal. Ada pergerakan, tapi tidak cukup cepat," katanya, Rabu (25/9/2013).
Menurutnya, pemerintah harus lebih bersungguh-sungguh dan tidak ragu untuk beraksi secara lebih nyata dalam mempercepat pembangunan infrastruktur. Jika tidak, PII khawatir, Indonesia akan semakin kedodoran dalam memacu kembali pertumbuhan ekonomi.
Bobby mencontohkan Sulawesi Selatan termasuk istimewa kerena pertumbuhan ekonominya dalam beberapa tahun terakhir selalu mengunguli rerata nasional. Hal itu, lanjutnya, perlu didukung dengan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.
Dia menyindir bagaimana kemacetan di Kota Makassar yang jadi indikasi pertumbuhan ekonomi, padahal tidak diimbangi dengan perkembangan infrastrukturnya.
Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dikatakan Bobby sebagai konsep dan strategi pembangunan yang jitu dan sangat komprehensif, khususnya sebagai instrumen untuk mempercepat dan memeratakan pembangunan.
“Blue print-nya sudah ada. Sekarang bagaimana mempercepat realisasinya,” katanya.
Menurutnya, saat ini masih besar kesenjangan dan ketimpangan pembangunan antara Pulau Jawa dan Luar Jawa. PII mengidentifikasi, masih banyak daerah tertinggal di wilayah Indonesia timur.