Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amien Rais Anggap Pembentukan Poros Tengah tak Realistis Lagi

Bisnis.com, SEMARANG--Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengakui pembentukan kembali poros tengah merupakan sesuatu yang tidak realistis lagi saat ini. "Poros tengah tidak realistis lagi sekarang ini karena konteksnya

Bisnis.com, SEMARANG--Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengakui pembentukan kembali poros tengah merupakan sesuatu yang tidak realistis lagi saat ini.

"Poros tengah tidak realistis lagi sekarang ini karena konteksnya sudah berubah," kata pendiri PAN itu di Semarang, Selasa (24/9/2013)  menanggapi wacana bakal terbentuknya Poros Tengah Jilid II.

Hal itu diungkapkan mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu usai menyampaikan kuliah umum berjudul "Intervensi Asing Dalam Politik Luar Negeri Indonesia" di Universitas Diponegoro Semarang.

Meski demikian, Amien ingin mengingatkan agar jangan sampai ada calon presiden yang memenangi Pemilu 2014 mendatang karena dukungan atau kekuatan modal sehingga rakyat harus berhati-hati.

"Saya wanti-wanti jangan sampai ada capres yang menang karena dukungan modal. Ingat, modal itu tidak punya nurani, modal itu ganas, modal itu membela yang kuat," katanya.

Kalau sampai ada capres yang menang karena kekuatan modal, kata dia, nantinya justru akan membuat rakyat yang lemah menderita sehingga masyarakat harus pandai-pandai memilih calon pemimpinnya.

"Kalau ada capres yang menang karena dukungan modal, nanti dia akan berutang budi, akan menjadi presiden boneka," kata Amien, namun enggan menyebutkan nama yang dimaksudnya didukung kekuatan modal itu.

Seperti diwartakan, sejumlah politikus parpol berbasiskan massa Islam sedang aktif melakukan pertemuan yang disebut sebagai Forum Umat Islam Indonesia.

Poros Tengah sendiri pertama kali lahir dari para politisi berideologi Islam pada tahun 1998.

Ketika itu, Amien Rais bersama sejumlah tokoh koalisi mampu membuat Megawati Soekarno Putri merelakan posisi presiden saat itu kepada Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melalui pemungutan suara di MPR RI, hingga ketua umum PDI Perjuangan itu sekadar duduk sebagai wakil presiden.

Meski demikian, pengamat menilai sulit untuk mengulang kembali terbentuknya poros tengah seperti pada Pemilu 1999.

Sejumlah partai yang pernah bergabung di poros tengah waktu itu di antaranya PAN, PPP, PKB, PBB, Partai Keadilan (sekarang Partai Keadilan Sejahtera), Partai Kebangkitan Umat (PKU), dan Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII). (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper