Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta untuk memberikan dukungan moral bagi aparat kepolisian dalam menjalankan tugasnya agar mereka memiliki semangat kerja yang tinggi dalam memberikan rasa aman kepada publik.
Demikian disimpulkan dalam diskusi bertema Kekerasan Pada Aparat dan Wibawa Negara di gedung MPR, Senin (23/9/2013). Selain Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR, Jafar Hafsjah, turut menjadi nara sumber pada diskusi itu Ketua Fraksi PKS MPR Tubagus Soemandjaja dan pengamat Hukum Tata Negara, Irman Putrasidin.
Menurut Irman Putrasidin saat terjadi penembakan beruntun terhadap aparat kepolisian dalam beberapa bulan terakhir ini, mestinya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan tegas menyatakan bahwa dirinya mendukung Polri.
Sebab, dukungan membela Polri itu akan menjadi spirit dan semangat bagi aparat dan institusi kepolisian alat negara ini untuk tetap menjaga keamanan masyarakat selama 24 jam.Ketika terjadi penembakan dengan target aparat kepolisian, seharusnya SBY sebagai presiden dan membabwahi institusi Polri, mestinya dia berani menyatakan dengan tegas bahwa melawan aparat berarti harus berhadapan dengan saya, ujarnya.
Irman juga prihatin terhadap maraknya penembakan terhadap polisi yang membuat keamanan publik ikut terancam.Sementara itu, Ketua Fraksi Demokrat MPR, Jafar Hafsah mengatakan bahwa aparat keamanan harus lebih intensif melakukan sweeping senjata api.
"Masyarakat harus bisa dipastikan individu tidak memiliki senjata api, para pejabat negara termasuk Anggota DPR. Sebab senjata api itu bawaannya panas. Begitu juga tidak ada kelompok bersenjata," kata Jafar.
Dia menambahkan polisi harus merasa aman dulu sebelum bisa memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat.Menurutnya, Polri harus tetap profesional dan independen dalam menjalankan tugasnya meski berada di bawah presiden. Saya harap Polri kerjanya dan lembaganya harus profesional, percaya diri, dan independen dalam menjalankan keamanan masyarakat, ujarnya.