Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Beli Menurun Pukul Industri Vietnam

Bisnis.com, HANOI – Pertumbuhan penjualan ritel Vietnam melambat dalam 8 bulan terakhir lantaran berkurangnya pembelian konsumen atas makanan, televisi, dan mobil.

Bisnis.com, HANOI – Pertumbuhan penjualan ritel Vietnam melambat dalam 8 bulan terakhir lantaran berkurangnya pembelian konsumen atas makanan, televisi, dan mobil.

Daya beli yang menurun menyebabkan industri terbelit utang, susah payah bergerak dalam pasar properti dan kerugian pemasangan.  

“Saya sangat khawatir penjualan yang menurun akan memotong bonus saya tahun ini,” ujar Nguyen Thi Hanh salah satu pemilik kios yang berjualan kue manis dengan isi kacang hijau seharga 36.000 dong Vietnam ($1,70) per kuenya di Festival Musim Gugur Hanoi..

Ia mengatakan target penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan mustahil tercapai jika bisnis bergerak sangat lamban.

“Jika masyarakat berhenti membelanjakan uangnya, maka ekonomi akan melambat, keuntungan berkurang, dan mereka akan terbebani utang,” terang Alan Pham ekonom Vina Capital Group yang berbasis di Ho Chi Minh.

Alan menambahkan penurunan penjualan ritel akan berisiko terhadap ekonomi Vietnam. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tidak akan pulih dengan cepat jika ini terus terjadi.  

Perekonomian Vietnam tumbuh 4,9% pada semester pertama awal tahun lalu dan International Monetary Fund memprediksi Vietnam akan tumbuh sebesar 6% secara berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 1988.

Pahn juga memperkirakan penjualan ritel mencapai 60% dari produk domestic bruto (PDB).

Sementara itu bank sentral Vietnam juga menurunkan suku bunga sejak awal 2012 untuk memacu kredit dan pemerintah juga mendirikan perusahaan manajemen asset untuk menghapus kredit-kredit macet di bank.

Namun data resmi menunjukkan kredit hanya tumbuh 6,5% pada 8 bulan hingga Agustus, jauh dari target 12% dalam 1 tahun. Data PDB kuartal III/2012 masih sama hingga akhir bulan.     

Menurut Badan Statistik Vietnam, konsumsi barang pribadi tumbuh melambat menjadi 3,5% pada 2012 dari 4,7 pada 2011. Jumlah tersebut sudah mencakup 65% PDB Vietnam.

Data resmi menunjukkan konsumsi barang pribadi di Vietnam masih kalah dengan Malaysia yang naik 7,7% pada 2012 dari tahun sebelumnya ketika di Indonesia juga naik 5,3% dibandingkan tahun lalu.

Penurunan daya beli juga diperparah dengan inflasi yang mencapai 7,5% pada Agustus, laju tercepat sejak Mei 2012.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg penjualan ritel barang dan jasa juga meningkat 12,3% pada januari hingga Agustus pada tahun lalu, sebelum inflasi dihitung. Kondisi tersebut merupakan laju terlambat setidaknya 9 tahun terakhir.  

Setelah inflasi dihitung, penjualan ritel tumbuh 5,1% pada 8 bulan pertama, turun dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 6,8%. (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Laila Rochmatin
Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper