Bisnis.com, JAKARTA—Meski belum ada serangan negara Barat ke Suriah, tetapi aksi saling gertak antara pesawat tempur sudah dimulai antara sejumlah pesawat tempur jenis Typhoon milik Kerajaan Inggrids (RAF) dan dua pesawat Suriah yang tengah terbang menuju pangkalan utama Inggris di Siprus.
Kejadian itu dilaporkan harian Sunday People sebagaimana dikutip mirror.co.uk, Senin (9/9/2013). Konfrontasi dramatis itu muncul setelah komandan Angkatan Udara Suriah mengirim dua pesawat Sukhoi jenis Su-24 buatan Rusia dengan misi untuk mempelajari pertahanan udara Inggris.
Pesawat pembom Suriah itu menolak menanggapi kontak dari menara pengawas di pangkalan udara Inggris Akrotiri. Para pilot pesawat RAF yang menerbangkan pesawat jet tempur yang diklaim paling canggih di dunia tersebut diganggu sebelum kedua pesawat Sukhoi memasuki zona larangan terbang sejauh 14 mil.
Armada pesawat Typhoon Inggris, yang mampu melaju ke ketinggian 7 mil dalam 90 detik tersebut, akhirnya memburu pesawat tempur Suriah tersebut untuk membuat kontak visual dengan para pilot Suriah. Akan tetapi, ketika para pilot Suriah tersebut melihat pesawat Inggris dari radar yang dimilikinya, pesawat tersebut segera pulang ke pangkalannya.
Jika pesawat pembom itu memaksakan diri masuk ke wilayah larangan terbang, mereka akan ditembak jatuh, menurut sejumlah pengamat penerbangan militer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel