Bisnis.com, JAKARTA—Amerika Serikat dan Israel sepertinya tidak terpisahkan. Menurut satu pejabat Israel, AS akan melaporkan dulu kepada sekutu terdekatnya itu beberapa jam sebelum menyerang Suriah.
Pemberitahuan itu dilakukan karena dalam krisis Suriah, Israel dikhawatirkan akan menjadi sasaran serangan Suriah. Ketika ditanya dalam berapa jam AS akan memberitahu negara itu kalau Suriah jadi diserang, pejabat tersebut hanya mengatakan “beberapa jam.”
Akan tetapi, seorang pejabat senior dari Departemen Pertahanan Israel mengatakan secara terpisah bahwa sebagaimana negara lain, Israel juga belum tahu kapan serangan itu dilakukan.
"Apakah AS akan menyerang Suriah? Apakah tidak akan menyerang? Apa konsekuensinya? Semua itu masih belum diketahui," ujar Amos Gilad dalam satu pidatonya di International Institute for Counter-Terrorism dekat Tel Aviv sebagaimana dikutip Reuters, Senin (9/9/2013).
Presiden AS Barack Obama terus mendapat penolakan dari masyarakat terkait serangtan ke Suriah. Khawatior dituding mencampuri urusan dalam negeri AS, kebanyakan pejabat Israel tidak mau berkomentar terkait persoalan tersebut.
Israel akan mengerahkan sistem anti-rudal dan memperkuat pasukan darat di sekitar perbatasan dengan Suriah dan Lebanon setelah Obama memberi sinyal akan menyerang Suriah.