Bisnis,com, JAKARTA - Jokowi selalu unggul dalam survei calon presiden pada pemilu 2014. Hasil survei terbaru dari Pusat Data Bersatu (PDB) menyebutkan bahwa capres yang paling potensial dipilih rakyat saat ini adalah Jokowi.
Dari survei yang digelar pada 11-18 Juni 2013, Jokowi meraih elektabilitas paling tinggi yakni 29,57% disusul oleh Prabowo Subianto 19,83%, Megawati 13,08%, dan Aburizal Bakrie 11,62%.
Survei Indonesia Research Centre (IRC) menepatkan Jokowi sebagai capres paling diinginkan (32%) dari 794 responden.
Jokowi mampu mengalahkan para politisi senior dan ulung seperti Megawati, Prabowo, Kalla, Wiranto, Hatta Rajasa dan lainnya.
Hampir seluruh survei oleh lembaga independen menempatkan Jokowi sebagai yang teratas. Apa factor yang membuat masyarakat menginginkan Jokowi menjadi presiden?
Pertama, gaya kepimpinan Jokowi yang sederhana disukai oleh masyarakat. Kehidupan pribadinya yang sederhana dan bersahaja membuat rakyat semakin terpesona.
Kedua, tidak hanya gayanya yang sederhana, kepemimpinannya pun berbeda dengan pimpinan-pimpinan politik lainnya yang birokratis.
Jokowi seringkali memangkas jalur birokrasi dan membuat program-program terobosan yang langsung dirasakan masyarakat seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS), rusunami, kampung deret, monorail, MRT dan program spetakuler lainnya.
Belum lagi terobosan-terobosan dalam memimpin Jakarta yang semakin dicintai warga. Misalnya, upaya keras Jokowi untuk mengatasi kemacetan yaitu monorail, MRT, penerapan nomor polisi ganjil dan genap dan lainnya.
Bahkan, ketika Jokowi telah memimpin Ibu Kota selama 100 hari dan kemacetan Jakarta semakin parah, pun warga DKI tidak langsung menghujatnya.
Cara komunikasi Jokowi terhadap warga mampu meredam emosi warga. Masyarakat DKI pun tidak menyalahkan Jokowi, karena kemacetan disebabkan jumlah kendaraan yang sudah terlalu banyak.
Diimbangi dengan beberapa terobosan Jokowi seperti MRT, monorail dan lainnya.
Ciri utama dari pria kelahiran Surakarta 21 Juni 1961. Jokowi adalah gaya blusukan yang terus dijalankan sampai saat ini. Blusukan pria berusia 52 tahun itu ke tengah-tengah masyarakat untuk mengetahui kondisi riil dan problem yang dihadapi masyarakat.
Sebelum memimpin Ibukota, Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Surakarta periode 2005-2010 dan 2010-2015.
Mulai menjabat Gubernur DKI sejak 15 Oktober 2012. Lulusan Jurusan Kehutanan Universitas Gadjah Mada ini sebelum menjadi pejabat politik berprofesi sebagai pengusaha.
Jokowi bukanlah keturunan orang kaya atau pejabat, tetapi keluarga biasa-biasa saja. Dengan kesulitan hidup yang dialami saat kecil, dia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan.
Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai pekerjaan menggergaji di umur 12 tahun.
Namun, ketika ditanya apakah dia akan maju sebagai capres, Jokowi selalu menjawab diplomatis, bahwa saat ini lebih fokus untuk menyelesaikan persoalan Jakarta.