Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor Singapura pada Juni terus melanjutkan penurunan terpanjang sejak krisis keuangan global, karena pertumbuhan ekonomi di negara itu pada kuartal terakhir kemungkinan lebih rendah dari proyeksi pemerintah.
Ekspor nonmigas turun 8,8% dari tahun sebelumnya, jatuh untuk bulan kelima, badan promosi perdagangan mengatakan dalam sebuah pernyataan hari ini Rabu (17/7/2013).
Prediksi dari survei Bloomberg, ekspor Singapura hanya akan turun 5,8%.
Ekonomi Singapura tumbuh di laju tercepat dalam lebih dari dua tahun kuartal terakhir, karena manufaktur rebound dan diperkuat sektor jasa, pemerintah mengatakan pekan lalu.
Perluasan output industri belum tercermin dalam ekspor negara itu, karena barang sedikit dikirim ke Eropa dan AS.
"Penurunan permintaan elektronik tidak mungkin untuk berbalik," Irvin Seah, ekonom yang berbasis di Singapura di DBS Group Holdings Ltd.