Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Tambang: PHK Karyawan, Pengangguran Australia Melonjak Drastis

Bisnis.com, SYDNEY—Tingkat pengangguran Australia melonjak menjadi 5,7% pada Juni, mencapai tingkat tertinggi dalam hampir 4 tahun, akibat melemahnya perekonomian negara itu.

Bisnis.com, SYDNEY—Tingkat pengangguran Australia melonjak menjadi 5,7% pada Juni, mencapai tingkat tertinggi dalam hampir 4 tahun, akibat melemahnya perekonomian negara itu.

Ekonomi Australia yang ditopang sektor pertambangan, kini bersiap melakukan transisi secara bertahap untuk mulai mengurangi ketergantungan terhadap komoditas tambang.

Tingkat pengangguran musiman lebih tinggi dibandingkan dengan angka yang telah direvisi naik 5,6% pada Mei, dan lebih tinggi dari perkiraan analis 5,6%.

“Ini [tingkat pengangguran] merupakan level tertinggi sejak September 2009, dan hanya sedikit perbedaan dari 5,8%  yang dicapai pada puncak krisis keuangan,” ungkap data Biro Statistik Australia, seperti dikutip Antara, Jumat (12/7/2013).
Menurut Biro Statistik Australia, pengangguran naik meskipun ekonomi tersebut telah berupaya menciptakan 10.300 pekerjaan.

Perusahaan pertambangan besar sudah mulai merumahkan pekerja dalam beberapa bulan terakhir karena investasi sumber daya Australia tengah booming dan ekonomi menghadapi suatu pertumbuhan diversifikasi ke sumber-sumber lain.

Hal ini terlihat dari salah satu peningkatan tajam jumlah pengangguran di Queensland, pusat pertambangan batu bara besar, yakni angka pengangguran naik menjadi 6,4% dari 5,9% di Mei.

Di sisi lain, Bank sentral memangkas suku bunga ke rekor terendah 2,75% pada Mei dalam upaya merangsang ekonomi daerah non-tambang, mengingat peningkatan pengangguran sebagai salah satu keprihatinan.

Sementara itu, Dolar Australia menguat ke posisi 92,39 sen dolar AS, dari 92,19 sen sesaat sebelum data dirilis, dengan analis mengatakan secara keseluruhan kenaikan dalam penciptaan lapangan kerja itu merupakan berita cukup positif.

“Kami masih menambahkan pekerjaan, hanya saja tidak cukup,” kata analis JP Morgan Ben Jarman.

“Hal ini konsisten dengan perekonomian yang sedang melambat di bawah laju tren dan sebagai akibatnya pasar tenaga kerja sedikit melonggar. Canberra memperkirakan pengangguran mencapai 5,75% pada tahun ini sampai 30 Juni 2014.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper