Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Harga BBM di Makassar Masih Terasa Hingga Agustus

BISNIS.COM, MAKASSAR--Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) memprediksi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhadap inflasi terasa hingga Agustus 2013.Kepala Divisi Ekonomi Moneter Kantor Perwakilan BI Sulampua

BISNIS.COM, MAKASSAR--Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) memprediksi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terhadap inflasi terasa hingga Agustus 2013.

Kepala Divisi Ekonomi Moneter Kantor Perwakilan BI Sulampua Gusti Rizal Eka Putra mengatakan BI berupaya menjaga angka inflasi Sulawesi Selatan (Sulsel) tetap di bawah nasional.

Oleh karena itu, BI berkoordinasi lewat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) guna menekan gejolak inflasi akibat penaikan harga BBM, faktor musim, dan hari-hari besar keagamaan.

"Dampak kenaikan harga BBM masih akan terasa sampai Agustus," katanya dalam High Level Meeting Forum Koordinasi Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (FKPPI) Provinsi Sulsel, Senin (8/7).

Menurutnya, tingkat inflasi perlu dijaga agar stabil untuk menciptakan kepastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.

Target inflasi pemerintah sebesar 4,5% (plus-minus 1%) telah telewati dengan posisi saat ini 5,9% (year on year), sementara inflasi Sulsel 4,36% (yoy). "Jika kita bisa menjaga di level 4,5% itu sudah cukup baik," ujarnya.

Kestabilan inflasi, katanya, merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus turun.

Selain itu, inflasi domestik yang lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah.

Tekanan inflasi di Indonesia banyak dipengaruhi shocks terutama gangguan pasokan dan permasalahan distribusi. Upaya pengendalian inflasi, tambahnya, dilakukan dengan kerjasama dan koordinasi kebijakan lintas sektor, serta dukungan pemerintah daerah.

Hingga Juni 2013, TPID telah terbentuk di 53 kota yang menjadi basis perhitungan inflasi Badan Pusat Statistik (BPS), berada di 33 provinsi. Jumlah TPID sebanyak 96, terdiri dari 33 TPID tingkat provinsi dan 63 TPID tingkat kabupaten/kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper