Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Konsumen Australia di Bawah Proyelsi

BISNIS.COM, SYDNEY—Angka penjualan ritel Australia pada Mei bertumbuh kurang dari perkiraan para ekonom, seiring dengan menurunnya tingkat belanja konsumen terhadap produk pangan dan rumah tangga. 

BISNIS.COM, SYDNEY—Angka penjualan ritel Australia pada Mei bertumbuh kurang dari perkiraan para ekonom, seiring dengan menurunnya tingkat belanja konsumen terhadap produk pangan dan rumah tangga. 

Biro Statistik di Sydney mengumumkan pada Rabu (3/7/2013) angka penjualan naik 0,1% menjadi A$21,8 miliar (US$20 miliar) dari bulan sebelumnya. Padahal, 23 ekonom yang disurvei Bloomberg sebelumnya memperoleh perkiraan median bahwa penjualan akan naik 0,3%.

Gubernur Reserve Bank of Australia Glenn Stevens memangkas suku bunga pinjaman sebesar 2 poin menjadi 2,75% antara November 2011 dan Mei tahun ini. Bank sentral tengah berupaya menyeimbangkan perekonomian di kawasan pertambangan di utara dan selatan Australia seiring engan melemahnya investasi.

RBA juga sedang berjuang memacu pertumbuhan manufaktur, konstruksi perumahan, dan ritel di wilayah selatan dan timur.

“Perdagangan ritel tengah berjuang untuk mendapatkan momentumnya kembali,” ujar Katrina Ell, ekonom Moody’s Analytics. Menurutnya, rumah tangga di Australia mengkhawatirkan perekonomian dan prospek lapangan kerja sehingga mereka terus membatasi belanja.

Belanja di restoran dan kafetaria merosot 0,6% dan belanja konsumen untuk barang-barang rumah tangga juga turun 0,3%. Data yang dirilis pada Rabu juga mengungkapkan bahwa 0,8% belanja konsumen di Australia terpusat di department stores. (Bloomberg/53)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper