BISNIS.COM, KUALA LUMPUR—Perusahaan penerbangan AirAsia X Berhad menargetkan perolehan dana sebesar RM1,1 miliar-RM1,3 miliar dari penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).
Dengan asumsi nilai tukar RM1=Rp3.144,97, maka perolehan dana dari IPO diperkirakan Rp3,46 triliun-Rp4,08 triliun.
CEO AirAsia X Berhad Azran Osman-Rani mengatakan perseroan akan melepas 790,12 juta saham.
Saham tersebut, lanjut dia, terdiri dari 75% atau 592,59 juta saham baru, dan 25% atau 197,53 juta saham yang ada atau exisiting shares.
"Dari perolehan dana IPO ini, sebanyak 75% atau sekitar RM859,3 juta akan digunakan untuk kebutuhan perseroan. Sisanya [perolehan dana IPO] akan di ambil oleh pemegang saham yang melepaskan sahamnya," paparnya dalam peluncuran prospektus IPO AirAsia X Berhad hari ini, Senin (10/6/2013).
Azran menambahkan dari RM859,3 juta, sebanyak 33,3% akan digunakan untuk pembayaran pinjaman bank. Selanjutnya, sebesar 32,6% akan digunakan untuk tambahan belanja modal atau capex (capital expenditure).
Sisanya sekitar 29,7% untuk biaya umum (general working capital) dan 4,4% untuk biaya emisi.
Saat ini, maskapai rute jarak jauh berbiaya murah itu menyediakan layanan penerbangan ke 14 daerah tujuan yang tersebar di Asia, Australia, dan Timur Tengah.
"Kami mengoperasikan 10 A330-30 dan telah mendapat tambahan A330-300," tambahnya.
Dalam aksi korporasi itu, perseroan telah menunjuk CIMB Investment Bank Berhad sebagai Principal Adviser dan Joint Global Coordinator bersama Credit Suisse Singapore Limited dan Maybank Investment Bank Berhad.
Acara tersebut juga dihadiri a.l oleh Group CEO AirAsia Co-Founder dan Director AirAsia X Tan SriTony Fernandes, Chairman AirAsia X TanSri Ratidah Aziz.