Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PILGUB JATENG: Perputaran Uang di Soloraya Masih Normal

BISNIS.COM, SOLO — Menjelang pesta demokrasi rakyat, yaitu Pemilihan Gubernur Jateng 2013 perputaran uang di Soloraya tidak terdongkrak signifikan.
Endot Brilliantono
Endot Brilliantono - Bisnis.com 22 Mei 2013  |  20:51 WIB
PILGUB JATENG: Perputaran Uang di Soloraya Masih Normal

BISNIS.COM, SOLO — Menjelang pesta demokrasi rakyat, yaitu Pemilihan Gubernur Jateng 2013 perputaran uang di Soloraya tidak terdongkrak signifikan.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern (SPMI), Tigor Silalahi, mengatakan kendati demikian pihaknya akan mencermati kembali pergerakan perputaran uang untuk dua hari terakhir menjelang Pilgub.

Awalnya, kata Tigor, BI memperkirakan bakal terjadi kenaikan perputaran uang, meski tak sebesar saat menjelang Lebaran. “Tetapi, ternyata perputaran uang di Solo hingga hari ini normal dan tidak ada kenaikan yang signifikan. Coba besok dua hari kami akan cermati lagi, naik atau tetap sama,” kata Tigor di ruang kerjanya, Rabu (22/5/2013). 

Justru dia menjelaskan, pada bulan Februari 2013 hingga saat ini perputaran uang melalui data inflow di Bank Indonesia (BI) turun dibandingkan posisi September 2012 hingga Januari 2013. Penurunan berkisar 25%.

“Sekarang ini, rata-rata inflow kami sebesar Rp60 miliar per hari. Ini malah posisinya turun, karena pada September 2012 hingga Januari 2013, perputaran uang itu bisa mencapai Rp80 miliar per hari,” kata Tigor.

Dia memperkirakan, perputaran uang terkait momen politik khususnya Pilgub ini mungkin banyak terjadi di Semarang. Saat momen pemilihan kepala daerah (Pilkada) terjadi di wilayah Soloraya, Tigor menegaskan bahwa perputaran uang itu akan tetap meningkat.

“Kalau Pilkada tingkat kabupate, naiknya cukup signifikan. Bahkan dari nilai penukaran uang di BI saat momen-momen Pilkada itu sangat tinggi.”

Meningkatnya perputaran uang itu dipicu meningkatnya kebutuhan masyarakat hingga sektor riil yang berhubungan langsung dengan pesta demokrasi tersebut.

Saat ini, pola kampanye calon gubernur dan wakil gubernur mulai bergeser. Bahkan, di sektor riil seperti garmen dan percetakan, tidak banyak menerima dampak dari ajang tersebut. Potensi meningkatnya omzet sektor riil, tidak sebesar lima tahun lalu. 

Kendati demikian, Tigor menegaskan bahwa penurunan perputaran uang kali ini  bukan berarti kegiatan perekonomian di Soloraya lesu. “Bisa jadi uang yang ada di masyarakat saat ini banyak dipakai untuk investasi,” ujarnya. (Solopos/Hijriyah Al Wakhidah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bank indonesia jateng pilgub pilkada soloraya perputaran uang

Sumber : JIBI/SOLOPOS

Editor : Endot Brilliantono

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top